Ray adalah Prince basket, julukan khusus untuk Ray yg hebat dalam dunia basket. Ray adalah anak blasteran Eropa/korea selatan yg menjadi primadona di sekolahnya.
Ray adalah anak bungsu kesayangan keluarga Radirga.
Jangan lupa dukungan kalian dengan...
Seorang remaja dengan tampang dingin dan angkuhnya, berjalan kedalam ruangan pribadi dengan nuansa gelap namun elegan. Remaja tersebut menggunakan setelan baju jas hitam, dengan mata tajamnya menggunakan kacamata tampak aura dominasi mengaur dari remaja tersebut.
Ia melihat seorang pria paruh baya, yg tengah sibuk menghisap nikotin dengan duduk di bangku kebesarannya, ditemani satu botol minuman wine di meja kebesarannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa kamu datang kemari? Apakah rencana yg kau susun, berjalan dengan lancar hmm?" Tanya sang pria paruh baya kepada remaja yg sekarang duduk tegak menghadapnya, dengan tatapan mata dingin dan muka datarnya.
Tangan remaja itu menuangkan wine kedalam gelas sedang yg tersedia disana lalu meminum wine itu, dan menggoyangkan gelas wine yg dipegangnya ia pun berkata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm kau tidak perlu khawatir Ayah aku sudah menjalankan sesuai rencana awal, walaupun ada perubahan dari rencana itu dan karena ada yg mengacaukannya!" Ujarnya menjawab sambil tersenyum miring kepada sang pria paruh baya.
Nyatanya adalah ayah dari remaja datar tersebut. Ia sangat kesal dengan pengacau itu, tapi mereka harus lebih hati-hati untuk menjalankan rencana yg mulus untuk mengelabuhi target mereka.
Gelas yg wine itu terus digoyangkan oleh tangannya, sambil meminum sedikit demi sedikit wine dari gelas kaca itu menikmati rasa wine yg mengalir ke tenggorokan nya.
"Apakah pengacau yg kau maksud adalah anak buah, yg disuruh oleh keluarga itu son?" Tanyanya pada anaknya, yg hanya mengangguk menjawab pertanyaan sang ayah.
"Sudah ku duga, keberadaan kita kembali kesini sudah terendus oleh mereka! Karena kita bermain-main sedikit, dengan permata mereka!!" Ujar nya sambil terkekeh karena mengingat rencananya yg berhasil, walaupun gagal sedikit tapi tetap berhasil seperti apa yg ia inginkan.
Ia pun menuangkan wine ke gelasnya yg telah kosong lalu menatap mata tajam anaknya, yg sedang memejamkan mata menikmati rasa anggur yg ia minum.