"Banyak sekali sebuah pertanyaan sulit yang hadir di dunia, namun perlahan akan terjawab satu persatu-satu."
———^^^
Seorang siswa terlempar jauh dari pintu kantin sampai keluar. Semua siswa-siswi yang berada di kantin sudah berkerumun untuk menonton sebuah kejadian itu.
Jovin, membabi buta memukuli siswa yang sedang membicarakan Bunda Jevan. Kabar Bunda Jevan yang berada di rumah sakit jiwa, sudah terdengar di seluruh sekolah pagi ini. Hal itu membuat semua siswa-siswi meremehkan dan membicarakan hal buruk tentang Jevan dan keluarganya.
Siswa yang berna Yoga itu bangkit, kembali memukul Jovin. "Kenapa lo tiba-tiba nyerang gue, brengsek?!"
Jovin sudah tersungkur di lantai, dan Yoga tidak membuang kesempatan untuk kembali membalas pukulan Jovin.
Jevan dan ketiga temannya yang semula ingin ke kantin, di buat penasaran oleh orang-orang yang berkerumun di dekat pintu kantin. Daffa dan Malik berlari menerobos kerumunan untuk mencari tahu apa yang terjadi, sedangkan Heli dan Jevan hanya diam, tidak mau ikut menerobos.
Belum lama mereka menerobos, Daffa kembali ke arah Heli dan Jevan yang hendak pergi begitu saja tanpa mau tau apa yang sedang terjadi.
"Jev!" langkah mereka terhenti ketika mendengar suara Daffa.
Jevan menoleh, mengangkat satu alisnya ketika menatap wajah panik Daffa. "Jovin di pukulin!" ucap Daffa, membuat Heli dan Jevan terkejut.
Tanpa pikir panjang, Jevan berlari menerobos kerumunan itu di ikuti oleh Heli dan Daffa. Disana, mereka melihat Malik yang sedang memeluk Yoga agar berhenti memukuli Jovin.
"Lepasin gue anjing! Jangan ikut campur, itu anak songong!" teriak Yoga, ke Malik.
"Berhenti, anjing!" teriak Malik lagi.
Jovin bangkit, menatap Yoga sinis. "Lo yang songong! Kerjaannya cuma ngomongin orang, bangsat!" ucapnya, lalu kembali meninju wajah Yoga.
Yoga yang tak terima, ia memukul Malik dulu agar melepaskan tubuhnya, lalu kembali meninju Jovin.
"Apa urusannya sama lo bangsat?! Lagian gue bukan ngomongin lo!" ucap Yoga kesal.
"Apasih? ngomongin apa?!" teriak Malik prustasi, masih berusaha memisahkan mereka.
Malik menatap satu persatu orang-orang yang hanya menonton. "Woi anjing, bantuin gue pisahin mereka kek bangsat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG UNTUK TENANG [ END✓ ]
De Todo"Seberapa jauh dunia memisahkan kita, jiwa kita akan terus terpaut, dan pada akhirnya lo akan selalu jadi tempat pulang yang paling tenang." -Jovin. Tentang anak kembar yang terpisah akibat korban perceraian orang tua. Keduanya menjalani hidup masin...