Part 16 : Date?

15 3 0
                                    

"Sembuhkan dulu luka di hatimu itu, sebelum memulai kisah cinta yang baru lagi."

●○●○●○●○

♡ HAPPY READING ♡

●○●○●○●○

"Duluan, ya, Vel. Udah ditungguin Reza di depan," ucap Kayla saat ia berjalan bersama Velly menuju keluar gerbang sekolah. Velly menganggukkan kepalanya.

"Oke." Kayla pun pergi sambil melambaikan tangannya pada Velly dan dibalas juga lambaian tangan oleh Velly.

Kini Velly berjalan sendirian menuju keluar gerbang sekolah dan saat Velly sudah berada di luar, Velly mengedarkan pandangannya ke sekitarnya dan tidak menemukan sesuatu yang ia cari. Velly melihat ke arah jam tangannya.

"Kak Devan ke mana, ya? Tumben belum jemput jam segini?" gumam Velly sambil melihat sekitarnya lagi dan tak menemukan ada mobil Devan di sana. Velly mengeluarkan ponselnya dan hendak menghubungi Devan.

Tapi, saat Velly akan menghubunginya, tiba-tiba sebuah motor berhenti di depannya. Velly perlahan mendongakkan kepalanya dan melihat cowok yang sudah tidak asing baginya itu. Ia tak lain adalah Arsha.

Arsha melepas helmnya dan menoleh ke arah Velly kemudian tersenyum.

"Ayo gue antar pulang," ucap Arsha. Velly menghela nafasnya kemudian menggeleng pelan.

"Nggak usah, gue dijemput sama Kak Devan," balas Velly.

"Bukannya Kak Devan bilang buat nyuruh gue antar jemput lo, ya?" Velly berdecak kemudian memutar bola matanya malas.

"Itu cuma omong kosong doang, jangan diseriusin omongannya Kak Devan."

"Tapi, gue maunya seriusan." Velly terdiam. Kenapa rasanya ia tidak marah disaat Arsha seperti ini padanya? Justru ada perasaan lain yang kini Velly rasakan.

Arsha terkekeh pelan melihat Velly yang hanya diam. Arsha menghela nafasnya.

"Enggak, Vel. Bercanda kok. Nih, ayo naik," ucap Arsha sambil menyodorkan helm pada Velly.

"Nggak dengar? Gue dijemput sama Kak Devan, Arsha," geram Velly.

"Tadi Kak Devan yang telfon gue dan nyuruh gue buat antarin lo pulang, Vel," ucap Arsha membuat Velly kembali diam sekaligus bingung.

"H-ha?" Arsha menganggukkan kepalanya membalas Velly yang sepertinya tidak percaya itu.

"Nggak percaya?" tanya Arsha. Tepat setelahnya, ponsel Velly berdering dan saat Velly melihat siapa yang menelfonnya, itu adalah telfon dari Devan.

"Bentar." Velly berjalan agak menjauh dari sana dan membelakangi Arsha. Velly melihat Arsha sekilas kemudian mengangkat panggilannya.

"Halo Kak?"

"Velly, kamu pulang sama Arsha, ya. Kakak masih sibuk, maaf baru bisa kasih tahu kamu."

"Kakak! Kenapa Arsha sih? Velly kan bisa naik taksi aja, Kakak main nyuruh Arsha aja tanpa bilang ke Velly dulu."

"Udah nggak papa, Vel. Bukannya kemarin kamu bilang nggak mau tunggu taksi lama-lama?"

"Itu kemarin, Kak. Sekarang juga Velly belum coba cari taksinya, lagian Velly bisa minta Kak Anna jemput Velly kalau Kakak sibuk."

"Kak Anna sama sibuknya dengan Kakak, Vel. Makanya Kakak minta Arsha buat antar kamu pulang."

"Tetap aja, Kak, kenapa nggak bilang ke Velly dulu?"

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang