♡ HAPPY READING ♡
●○●○●○●○
Malamnya, Velly sudah bersiap untuk pergi bersama Arsha. Kini Velly duduk di depan meja riasnya, menatap dirinya di pantulan cermin.
"Nggak papa, Velly. Tenang aja, oke?" monolog Velly masih sambil menatap dirinya di cermin dan menepuk-nepuk dadanya.
Saat ini Velly masih merasa takut jika harus keluar bersama cowok lagi. Velly bahkan terakhir kali jalan dengan cowok adalah bersama Reyhan sebelum insiden masa lalu itu terjadi.
Tapi di sisi lain, Velly merasakan sesuatu yang berbeda lagi saat bersama dengan Arsha. Sebuah perasaan aneh yang tiba-tiba muncul disaat Velly bersama dengan Arsha. Ajakan Arsha tadi untuk jalan bersama entah mengapa rasanya Velly merasa sedikit senang. Tapi, tetap saja rasa takut itu ikut menyerang dan masih menghantui Velly sekarang ini.
Tiba-tiba ponsel Velly bergetar. Velly melihat ponselnya yang ada di depannya kemudian mengambil ponselnya dan melihat sebuah pesan yang masuk.
Velly meletakkan ponselnya kembali di meja kemudian menghela nafasnya. Velly menyibak rambutnya kebelakang dan menjambaknya kesal.
"Kak Devan!!" geram Velly sambil mengepalkan tangannya. Velly menghela nafasnya lagi kemudian mengambil ponselnya lagi dan membalas pesan dari Arsha.
Velly meletakkan ponselnya lagi dengan kasar, ia tidak percaya akan menerima ajakan dari Arsha itu. Jalan bersama cowok lagi setelah sekian lama.
"Oke Velly, nggak papa, nggak bakal terjadi apa-apa kok, tenang aja," ucap Velly mencoba menenangkan dirinya lagi sambil menepuk-nepuk dan mengusap-usap dadanya.
"Velly." pintu kamar Velly terbuka dan menampakkan Devan. Velly membalikkan badannya dan melihat Devan yang memasuki kamarnya.
"Jadi pergi sama Arsha?" tanya Devan sambil berjalan menghampiri Velly dan duduk di tepi ranjang Velly yang berdekatan dengan meja riasnya.
"Menurut Kakak?! Karena Kakak juga yang izinin Arsha, kan?" ucap Velly. Devan terkekeh pelan.
"Nggak papa, Vel. Kakak yakin Arsha bisa ngejaga kamu." Velly terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA BE YOURS [ Revisi ]
Novela Juvenil"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐤𝐚𝐬." ◆◇◆◇◆◇◆◇ Rasa cinta memang tidak dapat ditebak kapan ia akan datang. Seperti s...