Part 23 : Love?

17 2 0
                                    

♡ HAPPY READING ♡


●○●○●○●○

"Sampai akhirnya waktu itu...."

⚠ FLASHBACK ON ⚠

Malam itu, adalah malam yang terasa dingin. Semilir angin malam itu terasa dingin dan terasa menusuk sampai ke kulit.

Pada malam itu, terdengar seperti perdebatan antara dua orang yang berada di tengah-tengah taman yang tidak ada begitu banyak orang berlalu lalang di sana. itu. Keduanya masih tak henti-hentinya berdebat karena masalah beberapa hari yang lalu.

"Vel, aku janji nggak bakal ngulangin lagi, aku bakal tinggalin dia dan balik lagi sama kamu," ucap Reyhan berusaha meyakinkan Velly lagi.

"Aku nggak peduli, terserah kamu mau tinggalin dia atau enggak, kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Jangan temui aku lagi, Rey!" tegas Velly lagi dan langsung berlalu pergi dari sana.

"Arrgh!" Reyhan mengacak rambutnya kesal. Reyhan melihat punggung Velly yang sudah berjalan menjauh dan hampir tidak terlihat lagi.

"Tunggu aja apa yang bakal gue lakuin, Vellyna Gracellyn. Gue nggak bakal nyerah gitu aja," ucap Reyhan kemudian tersenyum miring.

Beberapa hari setelahnya, Reyhan masih berusaha membujuk Velly agar tidak memutuskan hubungan dengannya. Entahlah, cowok itu tiba-tiba menjadi sangat keras kepala dan pemaksa.

Tapi, keputusan Velly sudah bulat, ia tetap akan memutuskan hubungannya dengan Reyhan. Daripada ia bertahan, nanti ujung-ujungnya akan merasa tersakiti lagi.

Sampai akhirnya hari itu datang. Hari di mana Velly berharap hal itu tidak pernah terjadi padanya. Bahkan ia sendiri tidak menyangka kalau hal itu akan menimpanya hanya karena masalah itu.

"Arrgh! Reyhan, lepasin aku!" Velly berusaha memberontak dari dua pria yang sudah menahan kedua lengannya itu dan di hadapannya berdiri Reyhan yang tersenyum miring menatap Velly.

Tempat itu terpencil di tengah-tengah hutan, tempat di mana sekarang ini Velly di sekap. Tentu saja, itu adalah perbuatan Reyhan dan beberapa orang suruhannya Reyhan.

Kedua tangan Velly ditahan oleh dua pria yang ada di kanan dan kirinya. Velly berusaha memberontak, tetapi percuma saja, ia tidak bisa.

"Aku kecewa sama kamu, Rey. Selama ini aku udah benar-benar bisa percayain kamu, tapi ternyata aku salah!"

"Diam!" bentak Reyhan menyuruh Velly untuk diam.

"Aku salah menilai kamu, Rey. Bahkan sekarang kamu-"

Plakk!!

Suara tamparan itu terdengar cukup keras, bahkan wajah Velly langsung berpaling. Kini pipinya itu terasa nyeri. Tak hanya itu, pipi Velly juga terlihat langsung memerah akibat tamparan itu. Reyhan baru saja menampar pipi Velly dengan cukup keras.

Tubuh Velly langsung terasa gemetaran dan rasa takut mulai menyelimutinya. Ia perlahan mendongakkan kepalanya dan kembali menatap Reyhan.

"K-kamu?! Kamu baru saja menamparku?" ucap Velly. Reyhan tersenyum.

"Kenapa? Kurang? Kalau kurang gue tambahin lagi nanti. Gue nggak bakal ngelepasin lo gitu aja kali ini, Vel. Lo udah bikin gue marah besar ke lo!"

"A-apa?"

"Ikat dia di kursi!" ucap Reyhan memerintahkan kedua pria yang menahan Velly dari tadi.

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang