Part 35 : Hurt

23 1 0
                                    




♡ HAPPY READING ♡



●○●○●○●○

"Eh Reza, kamu datang sendirian?" tanya Kayla saat melihat Reza yang datang dan berjalan ke ruang tamu bersama Velly.

"Maaf, baru datang," balas Reza kemudian duduk di samping Kayla. Begitu juga dengan Velly yang juga duduk kembali.

Reza menoleh ke arah Velly yang ekspresinya sudah berubah menjadi khawatir. Kayla menatap Reza bingung dan beralih melihat Velly.

"Vel, lo kenapa?" tanya Kayla.

"Rez, Arsha ke mana?" tanya Velly lagi menatap Reza tanpa membalas ucapan Kayla. Sudah terlihat dari ekspresinya yang khawatir. Perasaannya juga menjadi tidak enak. Reza menggelengkan kepalanya.

"Gue nggak tahu, Vel. Gue cuma temuin motornya Arsha," balas Reza. Kayla menatap keduanya bingung.

"Reza, kamu ketemu sama Arsha?" tanya Kayla menatap Reza.

"Enggak, Kay. Tadi aku ke sini pakai motornya Arsha yang aku temuin di tepi jalan tadi," jelas Reza. Kayla mengerutkan dahinya bingung.

"Ha? Gimana ceritanya? Kok motornya ada di tepi jalan?" tanya Kayla bingung.

"Cerita, Rez!" ucap Velly lagi menatap Reza dengan tatapannya yang masih terlihat khawatir.

Reza menghela nafasnya kemudian menaruh sebuah tas di atas meja. Tas itu adalah tas yang terlihat seperti milik Arsha.

"Gue juga temuin tasnya yang jatuh di jalan, dan...ponselnya juga masih ada di dalam," ucap Reza. Rasanya hati Velly langsung cemas dan tambah khawatir. Perlahan ia mengambil tas milik Arsha itu dan membukanya. Benar saja, ponsel Arsha masih ada di dalam tas itu.

"Terus, Arsha ke mana, Rez? Kenapa motornya ada di tepi jalan dan tasnya ketinggalan di sana?!" tanya Velly geram yang sudah terlalu berlarut dalam rasa khawatir dan emosinya karena mendengar Arsha yang tidak tahu pergi ke mana.

"Velly tenang, Vel," ucap Kayla sambil mengusap pundak Velly. Reza menghela nafasnya.

"Tadi pas gue mau ke sini, gue itu naik taksi, dan di tengah jalan gue nggak sengaja temuin motor yang mirip kayak punya Arsha. Akhirnya gue turun dan ngecek, gue juga temuin tas itu, jadi gue makin yakin kalau itu motor dan tas milik Arsha."

"Tapi pas gue lihat sekitar dan coba cari Arsha, Arsha nggak ada di sana. Jalanan itu juga udah sepi, Vel. Nggak ada tanda-tanda Arsha ada di sana. Jadi, gue bawa motor Arsha ke sini," jelas Reza. Velly yang mendengarnya makin merasa cemas dan khawatir. Ia benar-benar tidak bisa tenang lagi kali ini.

"Vel, coba telfon Bundanya Arsha, siapa tahu Arsha ada urusan mendadak apa apa gitu, terus dia balik pulang dan nggak sempat ngabarin kita, barangkali tadi itu motornya bermasalah dan dia lupa sama tasnya," ucap Kayla berusaha positif thinking.

"Tapi itu nggak mungkin, Kay. Buktinya kalau motor Arsha bermasalah, Reza yang bawa motor Arsha juga nggak kenapa-napa, kalau Arsha ngelupain tasnya juga nggak mungkin," bantah Velly. Nada bicaranya sudah terlihat bergetar, rasa ketakutan itu lagi-lagi mulai menyelimuti Velly.

"Coba telfon dulu, Vel," ucap Reza. Velly menghela nafasnya kemudian mengangguk. Velly pun mencoba menghubungi Tiara, tapi baru akan menghubungi nomor Tiara, Tiara sendiri yang sudah menghubungi Velly lebih dulu.

"Bunda Arsha telfon," ucap Velly melihat nama yang tertera di layar ponselnya itu.

"Angkat, Vel."

Velly mengangguk kemudian mengangkat dan menyalakan speakernya agar mereka juga bisa mendengarnya.

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang