Part 6 : Go Home Together

34 5 0
                                    

"Maaf, sulit buat percaya sama seseorang lagi setelah pernah dikecewakan."

- Vellyna

●○●○●○●○

HAPPY READING

●○●○●○●○

"Eh tunggu!!"

Velly langsung berdiri dari duduknya dan menahan lengan Arsha membuat Arsha tidak jadi menjalan motornya. Arsha menoleh ke arah Velly kemudian melihat tangan Velly yang masih memegang lengannya kemudian beralih menatap Velly lagi.

"M-maaf," ucap Velly sambil menurunkan tangannya dari lengan Arsha.

"Kenapa? Jadi ikut?" tanya Arsha di balik helmnya tapi masih bisa di dengar oleh Velly. Velly dengan ragu menganggukkan kepalanya pelan.

"Yaudah, ayo. Kenapa masih diam aja?" ucap Arsha.

Velly meremat roknya, rasa takutnya kembali datang. Perasaan takut yang tak diinginkannya itu seakan kembali menyerangnya tiba-tiba. Membuatnya ragu tentang ucapannya untuk pulang bersama Arsha."Tapi...langsung antar gue pulang, jangan ke mana-mana."

"Kalau nggak pulang terus mau ke mana? Lo takut kalau gue culik, hm? Tenang aja, gue anak baik kok," ucap Arsha kemudian tersenyum. Velly hanya menghela nafas berat. Sebenarnya Velly tidak mau. Tapi mau bagaimana lagi? Velly sendiri tidak mau menunggu lama-lama sampai ada taksi kosong yang lewat dan ini juga pertama kalinya Velly pulang bersama cowok lagi kecuali Kakaknya setelah cukup sekian lamanya. Tentu saja Velly menakutkan hal itu.

"Tenang aja, Velly. Jangan pikirin yang aneh-aneh," batin Velly berbicara sebelum akhirnya dengan ragu ia berjalan ke arah belakang motor Arsha. Saat akan hendak naik, Arsha tiba-tiba menahan tangan Velly membuat Velly tidak jadi naik ke motor Arsha.

Velly yang terkejut langsung menepis tangan Arsha. Jantungnya seakan langsung berdetak lebih cepat, rasa cemasnya itu kembali muncul.

"Eh maaf, bentar, Vel."

"K-kenapa?" tanya Velly gugup sambil melihat Arsha lagi dengan bingung.

"Helm? Lo nggak pakai?" ucap Arsha sambil menyodorkan helm pada Velly. Velly menghela nafasnya lega. Ayolah, tidak bisakah pikiran Velly tenang sejenak. Ia tak mau memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Lo emang selalu bawa dua helm?"

"Buat jaga-jaga doang, nih pake." Velly pun menerima helmnya dan memakainya. Setelah memakai helmnya, Velly pun naik ke motor Arsha.

"Pegangan, nanti jatuh," ucap Arsha. Velly menghela nafasnya kemudian hanya memegang tas ransel milik Arsha. Arsha tersenyum di balik helmnya.

"Yang benar pegangannya, Vel. Awas lho nanti kalau jatuh."

Velly berdecak geram. "Ck, udah jangan banyak omong, jalan aja."

"Iya, tunjukin gue jalannya," ucap Arsha kemudian langsung menjalankan motornya pergi.

●○●○●○●○

Di tengah-tengah perjalanan. Arsha melewati jalan yang agak rusak dan terlihat sedikit berlubang dengan kecepatan motornya yang cukup kencang. Membuat motornya berguncang dan hampir membuat Velly jatuh karena tidak berpegangan erat pada Arsha dan hanya memegang tas ransel milik Arsha.

"Arsha, lo nggak bisa hati-hati apa?! Kalau gue jatuh gimana?!" geram Velly sedikit berteriak agar Arsha bisa mendengarnya.

"Nggak sengaja, Vel. Gue nggak lihat, makanya pegangan yang benar biar nggak jatuh!!" balas Arsha yang juga ikut sedikit berteriak.

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang