Part 9 : Confession

21 3 0
                                    

"Gue cinta sama lo apa adanya, nggak peduli gimana lo dan gimana lo perlakuin gue dengan sikap lo itu."

- Arshaka

◆◇◆◇◆◇◆◇

"Nggak semua orang bisa dengan mudahnya percaya sama seseorang lagi setelah dikecewakan dan berakhir menjadi sebuah trauma."

- Vellyna

●○●○●○●○

♡ HAPPY READING ♡

●○●○●○●○

Hari demi hari berlalu begitu saja. Di hari-hari Velly yang awalnya biasa saja sebelumnya, tapi setelah kehadiran Arsha membuat harinya di sekolah menjadi berbeda.

Arsha masih saja berusaha untuk lebih dekat dengan Velly. Selalu ada cara yang dilakukan Arsha agar ia bisa dekat dengan Velly, mulai dari selalu menemui Velly dan mengajaknya mengobrol, dan hal-hal yang lainnya. Apalagi mereka adalah teman sebangku, membuat Arsha menggunakan kesempatan itu untuk bisa akrab dengan Velly.

Meskipun begitu banyak cara yang dilakukan Arsha, tapi sepertinya hal itu tak mengubah pandangan Velly tentangnya sedikit pun. Velly masih tetap berusaha cuek dan mengabaikan keberadaan Arsha yang terus-menerus menemuinya atau mengajaknya untuk mengobrol. Velly juga hanya membalas ucapan Arsha dengan cuek.

Terkadang, jika sudah sangat geram dengan Arsha, Velly tidak segan-segannya memarahi Arsha. Tapi, hal itu masih tidak membuat Arsha menyerah begitu saja.

Velly lama-lama juga muak melihat Arsha yang terus menemuinya dan mengajaknya mengobrol. Padahal Velly sudah beberapa kali bilang pada Arsha kalau ia tidak akan mudah menerima Arsha, meskipun hanya sekedar temannya.

"Hai, sendirian aja." Lagi, lagi dan lagi. Arsha tiba-tiba datang dan langsung duduk di samping Velly yang sedang duduk di kursi bawah pohon rindang tak jauh dari kelasnya itu. Entah bagaimana cowok itu selalu bisa menemukan keberadaan Velly di manapun itu.

Velly yang sedang membaca buku langsung menutup bukunya dan menatap ke arah Arsha. Velly diam beberapa detik sambil menatap Arsha tajam sebelum ia membuka mulutnya untuk berbicara. "Bisa nggak sih? Lo berhenti sok akrab sama gue!" ucap Velly menatap Arsha tajam. Sedangkan Arsha hanya diam menatap Velly. Arsha menghela nafasnya.

"Kenapa nggak boleh? Gue ada salah apa lagi sama lo? Kayaknya selama ini gue nggak pernah ada salah sama lo?" balas Arsha.

"Ada. Masalah lo ke gue itu, lo terus-terusan gangguin gue, dan gue nggak suka lo kayak gitu. Ngerti?!" ucap Velly dengan sedikit membentak dan sedikit penekanan di akhir katanya.

"Jangan berpikir setelah lo tolongin gue waktu di Perpustakaan itu, gue jadi bersikap baik sama lo, jangan harap, Sha," ucap Velly lagi. Arsha masih diam dan belum membalas ucapan Velly lagi.

Mendengar ucapan Velly barusan, entah mengapa membuat Arsha merasa sedikit kecewa. "Benar, gue pikir setelah kejadian di Perpustakaan waktu itu, sikap lo bakal berubah ke gue meskipun cuma sedikit, tapi ternyata nggak ada bedanya, ya? Percuma aja," ucap Arsha dengan nada dan ekspresi kekecewaannya.

"Kalau nggak suka jangan datangin gue lagi, gue nggak bakal mudah buat bersikap baik sama lo, udah gue bilang beberapa kali, kan?" ucap Velly kemudian memalingkan wajahnya dari Arsha.

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang