Part 24 : I Am Yours

17 3 0
                                    

"Aku akan menjaga kamu dengan baik. Tidak lagi memberi rasa kecewa dan rasa sakit lagi untuk kedua kalinya. Aku akan selalu membuat kamu tersenyum dan aku tidak ingin melihat kamu bersedih lagi."

- Arshaka

◆◇◆◇◆◇◆◇

"Aku tidak ingin lagi hati ini disinggahi oleh orang yang salah. Rasa ini pernah jatuh pada orang yang salah dan kali ini tidak akan pernah lagi."

- Vellyna

●○●○●○●○

HAPPY READING

●○●○●○●○

Arsha melepaskan dekapannya itu saat merasa Velly yang sudah tidak menangis lagi dan sudah kembali tenang. Velly juga melepaskan pelukannya dari Arsha dan mendongakkan kepalanya menatap Arsha.

"Coba lihat." Arsha menyelipkan helai rambut Velly yang menempel di wajahnya ke belakang telinganya. Arsha kemudian beralih menangkup pipi kanan Velly.

Velly hanya diam menatap Arsha. Arsha mengusap pelan pipi Velly kemudian tersenyum.

"Kamu jelek ya kalau nangis, cantiknya jadi hilang." mendengar hal itu. Velly langsung menepis tangan Arsha yang masih menopang pipi kanannya. Sedangkan Arsha hanya terkekeh melihat raut wajah Velly yang sepertinya marah karena ucapannya.

"Jadi, aku jelek?"

"Bukan gitu, Velly. Aku lebih suka aja kalau lihat kamu senyum, rasanya kayak ada yang kurang kalau kamu nggak senyum," ucap Arsha.

"Coba senyum deh," ucap Arsha lagi. Velly hanya diam tak membalas ucapannya Arsha. Velly menggeleng.

"Nggak mau," balas Velly cuek.

"Kenapa nggak mau? Kamu marah?" Velly kembali diam dan terlihat membuat mukanya. Arsha menjadi gemas sendiri melihatnya.

"Senyum, Velly." Arsha tiba-tiba menangkup kedua pipi Velly dan membuat Velly kembali menatap Arsha.

Arsha menaikkan sudut bibir Velly seolah membuat Velly terlihat tersenyum. Tapi, Velly hanya diam saja membiarkan Arsha melakukan hal itu padanya. Arsha juga ikut tersenyum melihatnya.

"Tuhkan, cantiknya kelihatan lagi kalau kamu senyum," ucap Arsha. Velly menurunkan tangan Arsha dan berdecak.

"Arsha apaansih?" ucap Velly sambil membuang mukanya lagi.

Velly tiba-tiba merasa canggung dan malu sendiri, ia juga tiba-tiba merasa menjadi gugup, jantungnya seolah berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kamu sakit?" tanya Arsha membuat Velly menoleh dan menatap Arsha bingung.

"H-ha?" Arsha menepuk pelan pipinya sendiri.

"Pipi kamu memerah," ucap Arsha. Velly langsung memegangi kedua pipinya dan memalingkan wajahnya dari Arsha.

"E-enggak kok, a-aku nggak papa," balas Velly kikuk sambil melihat Arsha sekilas dan melihat ke arah lain. Mencoba menghindari bertatapan langsung dengan Arsha.

"Dasar Velly!" batin Velly menggerutuki dirinya sendiri.

"Nggak papa, nggak usah malu, kalau mau salting nggak usah ditahan," ucap Arsha kemudian terkekeh. Velly berdehem kemudian kembali menoleh ke arah Arsha.

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang