♡ HAPPY READING ♡
●○●○●○●○
Arsha sudah sampai di rumah Velly kemudian langsung melepas helmnya dan turun dari motornya. Arsha pun mulai melangkahkan kakinya menuju pintu rumah Velly dan menekan bel rumahnya.
"Akh!" Arsha meringis kesakitan saat ia memegang pipinya yang terluka.
"Arsha?" Arsha mendongakkan kepalanya. Yang keluar bukanlah Devan, melainkankan orang lain.
"Kak Anna? Kak Anna di sini?" ucap Arsha bertanya balik. Anna terlihat mengangguk.
"Iya, Kakak mau nginap di sini."
"Itu...kamu kenapa? Kok kacau gitu wajahnya?" tanya Anna yang terkejut sekaligus bingung melihat wajah Arsha yang terluka dan lebam.
"Ng-nggak papa, Kak. Tadi ada masalah sedikit di jalan," balas Arsha kemudian tersenyum kecil.
"Kamu jatuh?" Arsha menggeleng.
"Enggak, Kak. Cuma masalah kecil kok," balas Arsha lagi.
"Velly...udah tidur?" tanya Arsha langsung beralih topik. Anna menggelengkan kepalanya.
"Belum, tadi Kakak habis dari kamarnya, Velly masih nggak mau tidur juga, Sha." Arsha menganggukkan kepalanya pahan.
"Arsha...boleh, kan? Ketemu sama Velly?"
"Iya boleh, ayo masuk," ucap Anna mengajak Arsha untuk masuk. Arsha melihat sekitar dan tak menemukan keberadaan Devan di sana.
"Kak Devan ke mana, Kak?" tanya Arsha.
"Tadi Devan juga ada di kamar Velly, tapi nggak tahu udah keluar atau belum. Kamu langsung ke kamar Velly aja nggak papa. Kakak mau ambil kotak obat, tuh luka kamu juga perlu diobati." Arsha hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi menuju ke kamar Velly. Sementara Anna mengambil kotak obatnya.
Arsha membuka pintu kamar Velly perlahan dan melihat Devan yang ternyata juga ada di sana bersama Velly. Mendengar suara pintu yang terbuka membuat Devan menoleh.
"Arsha?" Velly yang mendengar Devan menyebut nama 'Arsha' juga ikut menoleh dan melihat Arsha yang masih berdiri di sana.
"Kamu sama Arsha, ya? Kakak tinggal dulu? Hm?" ucap Devan kembali melihat Velly dan hanya dibalas anggukan oleh Velly.
Devan pun berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Arsha. Devan juga sedikit terkejut melihat wajah Arsha yang terluka dan lebam. Arsha yang menyadari keterkejutan Devan juga langsung mengalihkan pandangannya dari Devan.
"Velly, Kakak bicara bentar sama Arsha, ya?" ucap Devan menoleh ke arah Velly lagi kemudian langsung menarik Arsha keluar dan menutup pintunya kembali. Kini mereka berdua berada di depan kamar Velly.
"Itu kenapa kamu luka dan lebam gitu?" tanya Devan. Arsha menghela nafasnya.
"Nggak papa, Kak. Cuma ada masalah sedikit tadi di jalan," balas Arsha.
"Masalah apa? Jatuh? Atau apa?" tanya Devan lagi. Arsha diam sejenak. Ia bingung menjawab apa sekarang.
"Bukan apa-apa kok, Kak." Arsha berdehem.
"Maaf, Kak. Kalau Arsha datang malam-malam kayak gini dan jadi ganggu," ucap Arsha mencoba langsung mengalihkan topik. Devan terlihat menghela nafasnya.
"Nggak papa, yaudah, kamu masuk aja, Kakak tinggal dulu, ya?" Arsha hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh ya, itu luka kamu? Nggak mau diobati dulu?" ucap Devan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA BE YOURS [ Revisi ]
Teen Fiction"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐤𝐚𝐬." ◆◇◆◇◆◇◆◇ Rasa cinta memang tidak dapat ditebak kapan ia akan datang. Seperti s...