Part 29 : Recalled

17 3 0
                                    

♡ HAPPY READING ♡

●○●○●○●○

Di sepanjang perjalanan, mereka yang biasanya sesekali berbincang kini saling diam. Tidak ada yang memulai pembicaran apapun.

Arsha mengerti perasaan yang dirasakan Velly saat ini. Jadi, Arsha memilih untuk diam sampai di rumah Velly.

Tak lama setelahnya, mereka akhirnya sudah sampai di rumah Velly. Velly langsung turun dari motornya dan melepas helmnya. Begitu juga dengan Arsha.

"Makasih," ucap Velly sambil memberikan helmnya pada Arsha. Arsha hanya menerimanya kemudian menghela nafasnya saat melihat Velly yang terlihat nampak murung.

"Vel, nggak usah pikirin Reyhan, kamu istirahat, ya?" Velly hanya menganggukkan kepalanya. Velly terlihat akan melepas jaket yang ia pakai tapi tangannya ditahan oleh Arsha.

"Kenapa?" tanya Velly.

"Nggak usah di lepas nggak papa, kamu pakai aja, bawa aja dulu jaketnya," ucap Arsha. Velly menggelengkan kepalanya.

"Enggak, aku nggak papa, Sha," ucap Velly kemudian melepas jaketnya dan memberikannya pada Arsha.

"Ini, makasih," ucap Velly berterima kasih pada Arsha lagi. Arsha hanya diam kemudian menerima jaketnya kembali.

"Jangan dipikirin terus, Vel. Itu cuma membebani pikiran kamu aja," ucap Arsha lagi melihat Velly yang masih terlihat murung.

"Sha, kamu mau peluk aku nggak?" ucap Velly. Arsha mengangguk. Ia pun turun dari motornya dan langsung menarik Velly ke dalam dekapannya. Velly sendiri pun membalas pelukan itu.

"Semua akan baik-baik aja, Vel. Jangan takut," ucap Arsha. Mereka berpelukan cukup lama sampai akhirnya Velly melepaskan pelukannya lebih dulu.

"Jangan murung terus, hm? Aku nggak suka lihat kamu sedih terus kayak gini," ucap Arsha sambil mengusap pipi Velly.

"Tidur yang nyenyak, jangan terlalu dipikirkan, oke?" ucap Arsha lagi kemudian menurunkan tangannya dari pipi Velly. Velly lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya.

"Mau aku antar masuk?"

"Nggak usah, Sha. Aku bisa pergi sendiri. Kamu juga harus pulang," balas Velly. Arsha menganggukkan kepalanya paham. Velly pasti membutuhkan waktu untuk sendiri saat ini.

"Masuklah, aku nggak bakal pergi sebelum lihat kamu masuk rumah," ucap Arsha. Velly hanya mengangguk dan menatap Arsha sebentar sebelum ia mulai berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Setelah melihat Velly yang masuk ke rumahnya. Arsha menghela nafasnya kemudian langsung pergi pulang.

●○●○●○●○

"Udah pulang?" ucap Devan yang baru keluar dari kamarnya dan melihat Velly yang akan memasuki kamarnya yang berada tepat di samping kamar Devan. Velly tidak menjawab Devan dan hanya langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintunya.

Devan mengerutkan dahinya bingung, Devan perlahan berjalan ke arah kamar Velly dan membuka pintu kamarnya yang tidak dikunci.

"Vel, kamu kenapa? Kamu nggak papa, kan?" tanya Devan masuk dan menghampiri Velly yang duduk di tepi ranjangnya dengan wajahnya yang masih terlihat murung.

"Vel, kamu kenapa? Kok murung gitu?" tanya Devan lagi sambil duduk di samping Velly.

Velly perlahan menoleh dan menatap ke arah Devan. Devan menatap Velly bingung karena melihat Velly yang hanya diam menatapnya. Tapi kemudian, Velly langsung memeluk Devan, sedangkan Devan sedikit terkejut karena Velly yang tiba-tiba memeluknya.

WANNA BE YOURS [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang