pada ilalang aku bertanya, kapan aku akan pulang dengan menenteng dua tas penuh titipan. di ujung sana, senyum bapak-ibu merekah, menyambutku dengan peluk yang mahal itu
tapi ilalang hanya ilalang
esoknya aku menemuinya lagi, kali ini dengan deru napas yang memburu. aku mengomel panjang lebar karena saluran tv di rumah tak memuat satupun channel kesukaanku, awas saja adikku itu
ilalang bergoyang, angin yang membuatnya demikian
aku kembali yang terakhir, membawa sepiring bolu jatah seminggu. tak ada yang tau aku mencurinya diam-diam dari meja ruang makan. aku menawarkannya pada ilalang, perutku bisa meletus jika kuhabiskan sekalian
tak ada jawaban
apa yang salah dariku?
monster dalam dirimu, bisik angin melewatiku
kau membiarkan ia kenyang, lalu senang, lalu menang. katanya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
jouska
Poetry[ter·beng·ka·lai] terima kasih telah menemukanku dalam untaian benang kusut-di kepalaku. Rank: #1 in Kata (dari 15,6 rb) 14/01/24 #40 in Puisi (dari 75,6 rb) 14/01/24