bel klasik rumahmu berdenting
kutanya kamu siapa yang datang
oh! mungkin saja tukang listrik?
kamu menggeleng,
sebuah surat dijatuhkan di depan pintuseorang teman baru? pikirmu
aku mencomot segenggam kue nastar
dari toplesmu
namanya dua puluh,
ia sudah lebih dulu meninggalkan
surat yang sama di kotak pos depan rumahkubukannya menyenangkan punya teman baru?
kamu nampak tertarikkata kakakku,
dua puluh akan mengajakmu bersekutu
sebuah ajakan paling waras untuk kamu elak.
sebab apabila berhasil:
ia akan mengikat kamu di dalam karung
problematika dan krisis seperempat kehidupan—
yang tengah ramai dibicarakan dikoran-koranadakah cara yang bagus untuk kutolak?
kabar paling buruk,
ilmuan manapun belum menemukannyakita termenung,
jamuan apa yang akan kita suguhkan
untuk mengajak ia berbicara empat mata
KAMU SEDANG MEMBACA
jouska
Poetry[ter·beng·ka·lai] terima kasih telah menemukanku dalam untaian benang kusut-di kepalaku. Rank: #1 in Kata (dari 15,6 rb) 14/01/24 #40 in Puisi (dari 75,6 rb) 14/01/24