lantai itu tak sanggup lagi merangkup darah-darah yang mengalir bebas ke setiap penjuru rumah, ia sudah lelah
kisi-kisi pagar depan juga bosan membendung perasaan muak yang sejak kapan—tak pernah telak
cat-cat mengelupas di segala sisi, hendak mengekspos nada-nada tinggi yang biasa jadi sarapan pagirona cerah pemilik rumah memudar, sang pemilik ganti mengeblok seluruh lapisan dinding dengan cat hitam pekat. sengaja menutupi kemelut yang kian akut
pintu telah diborgol, garis polisi di sana-sini
dan dinding itu, masih terus menjadi satu-satunya tiang yang meredam segala carut-marut dalam nyaia masih melakukannya, dan ia harus terus melakukannya. atau bagunan itu benar-benar kehilangan perannya
source image: https://pin.it/2kOguHQ1z
KAMU SEDANG MEMBACA
jouska
Poetry[ter·beng·ka·lai] terima kasih telah menemukanku dalam untaian benang kusut-di kepalaku. Rank: #1 in Kata (dari 15,6 rb) 14/01/24 #40 in Puisi (dari 75,6 rb) 14/01/24