katakan hari ini adalah hari terakhir
dua orang yang dulu kita tertawa telah sampai di stasiun,
mentari tampak lebih terang dari kemarin
sekali begitu ia tak pernah sampai—pada hati yang beku
yang menggebu-gebu tak akan merindupada tempat dimana seluruh sakit disambut tanpa pelit
pada bahu dimana ia bagi seluruh rumpang dalam dirinya yang tak kunjung rampung
pada sepasang lengan yang rela putus agar kekasihnya tak pupusdan dengan cara paling baik pula senyum putus asa itu mengantarkannya pada kereta terakhir, yang konon tujuannya bernama kota bahagia
source image: https://pin.it/2vWbJor9H
KAMU SEDANG MEMBACA
jouska
Puisi[ter·beng·ka·lai] terima kasih telah menemukanku dalam untaian benang kusut-di kepalaku. Rank: #1 in Kata (dari 15,6 rb) 14/01/24 #40 in Puisi (dari 75,6 rb) 14/01/24