pagi ini, sayup-sayup dari kejauhan kamu berjalan sempoyongan
baru saja dicerca karena bangun kesiangan
dan kamu sampai, pada pengadilan paling sialan— tak bakal terjadi seandainya kamu punya pilihan—yang kembali melucuti kesabaranmu satu-satutak berhenti di situ kamu masih harus membereskan kekacauan bekas kemarin
meski kamupun tak tahu siapa yang berulah itu
akhirnya langkahmu mencapai pintu, pada kusennya dipaku rentetan tagihan yang hampir terlewat
seperti sesi rehatmu yang menghilang sekelebat
KAMU SEDANG MEMBACA
jouska
Poetry[ter·beng·ka·lai] terima kasih telah menemukanku dalam untaian benang kusut-di kepalaku. Rank: #1 in Kata (dari 15,6 rb) 14/01/24 #40 in Puisi (dari 75,6 rb) 14/01/24