Bab 18

241 27 0
                                    

"Uhuk...uhuk.."

Wouyong terbatuk. Sudah 5 hari dia terus seperti itu. Yujin mulai khawatir.

"Mau sampai kapan kamu menahan sakitnya? Padahal kalau sudah minta obat ke nona Asa pasti sekarang sudah sembuh"

"Aku tidak mau merepotkanmu yujin"

Yujin mendecih. Karena Wouyong selalu saja memberi alasan yang sama tiap kali ia berencana untuk meminta obat kepada Asa.

Yujin hanya bisa menghela nafas, sesekali ia mengelus dahi Wouyong. Gadis itu semakin mendekatkan kepalanya ke paha yujin. Wajahnya semakin pucat. Yujin tidak bisa menahan dirinya lagi, ia segera berdiri dan mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu.

"Mau kemana?" Tanya Wouyong lirih

"Aku akan minta obatnya ke nona Asa. Kamu tidurlah, istirahat. Aku tidak akan lama."

Wouyong hanya terdiam dan hanya bisa menuruti perkataan yujin, vampirenya.

Yujin berjalan menuju asrama. Dia menaiki setiap anak tangga dengan terburu-buru. Kini yujin telah sampai di depan kamar Asa. Ia mengetuk pelan pintu kamar itu. Tidak ada jawaban, ia mengetuk sekali lagi dan kali ini agak kuat, barang kali Asa tertidur atau sedang mandi. Tapi tetap saja tidak ada jawaban.

Yujin merasa kesal, ingin sekali rasanya ia mendobrak pintu itu dan mengambil sendiri obat untuk Wouyong. Yujin kehabisan akal. Ia tidak tau harus mencari Asa kemana. Tiba-tiba ia melangkah menuju kamar ahyeon yang ada diatasnya. Yujin berhenti didepan pintu kamar ahyeon.

"Ke..kenapa aku bisa sampai kesini?!"

Yujin terheran. la tidak sadar jika kakinya bergerak dengan sendirinya.
Yujin memutar pelan gagang pintu, tidak terkunci.

Yujin menyelinap masuk, dilihatnya keadaan sekitar. Tidak ada orang? Namun perlahan, ia mendengar suara ahyeon yang tengah bersenandung di beranda kamarnya.

Niat itu muncul lagi. Entah kenapa, yujin selalu ingin memeluk ahyeon yang sangat mirip dengan pemiliknya yang dulu. Yujin perlahan-lahan berjalan mendekati ahyeon. Dan dengan perlahan ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ahyeon. Ahyeon. yang tadinya sedang bersenandung

dengan mata tertutup terlihat tidak terkejut sama sekali. la bahkan meraba lengan yang kini melingkari pinggangnya. Senyum terpancar dibibir ahyeon.

Yujin agak terkejut dengan perlakuan ahyeon terhadapnya. Berbeda jauh dengan yang terakhir kali. Yujin memberanikan dirinya, ia mencium
pucuk kepala ahyeon dengan hati-hati.

Ahyeon menerimanya, dan ia menyandarkan. tubuhnya ke tubuh yujin menarik salah satu tangan yujin dan mengecupnya.

"Ada apa ini? Kenapa nona ahyeon jadi berubah?" Yujin membatin tidak percaya.

"Canny...."

"aku sangat merindukanmu"

"Canny., aku jadi susah bernafas kalau
kamu peluk"

Yujin tidak menjawabnya.

"Canny.. aku tau kalau kita lama tidak berjumpa. Tapi lepasin dulu, sebentar
saja..."

"Bahkan anda tidak bisa membedakan saya dengan chiquita..." Yujin memulai pembicaraan

Ahyeon terkejut. Ia mendorong kuat tubuh Yujin, berusaha melepas pelukan yang dilakukan yujin.

"Ja..jadi.. yang tadi..." Ahyeon meraba

"Itu saya. Bukan chiquita" Ahyeon mematung, kepalanya tertunduk.

Ia tidak percaya kalau yg memeluk dan mencium itu yujin ia dipikir itu adalah chiquita , bahkan ia sempat mencium tangan yujin tadi , seperti nya rasa rindu membuat nya gila, .

That Strange Creature that I love (GXG) (Chiyeon)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang