Bab 41

181 17 19
                                    

Ahyeon berjalan perlahan. Ia masih tidak menyangka bahwa ia kini tengah mengandung seorang bayi.

Sudah berapa kali ia mengitari meja kecil yang ada di ruang tamunya. Tangannya yang dari tadi beberapa kali meraba perutnya itu kini berpindah ke pipinya. Berusaha meredam perasaan senangnya yang tidak kunjung berhenti dari pertama kali ia mendengar ucapan dari dokter.

"Kira-kira... dia laki-laki, atau perempuan ya. Aduh, aku jadi tidak sabar. Cepatlah lahir sayang.."

Seseorang membuka pintu depan. Yujin baru saja kembali, ia membawa sebuah paper bag yang kelihatannya berisi sesuatu. Ia tidak menyapa ahyeon kali ini dan melewatkannya begitu saja menuju dapur, karena percuma. Ahyeon benar-benar larut dalam perasaan senangnya.

Isian paper bag itu di keluarkan satu persatu. Buah-buahan, sayuran, vitamin dan segala macam keperluan ibu hamil. Yujin menyusun, merapihkan dan meletakkan semuanya sesuai tempatnya. Selesai semuanya, yujin menghampiri ahyeon yang masih saja senyum-senyum sendiri.

"Mau sampai kapan senyum-senyum begitu? Aku lapar.."

"Ah iya. Maaf yujin..."

Perkataan yujin membuat ahyeon berhenti dari aktifitasnya dan singgah di salah satu sofa empuk yang ada di sana. Tentu yujin mengikutinya dan langsung duduk berdekatan.

Ahyeon menyibakkan rambut panjangnya ke belakang dan menarik sedikit kerah bajunya. Yujin menghentikan gerak tangan ahyeon dan menarik tangan itu perlahan.

"Ahyeon?"

"Mulai besok. Kamu enggak usah sekolah lagi ya. Di sini aja"

"Kok gitu? Kan bentar lagi mau ujian akhir terus kelulusan"

"Justru itu. Aku enggak mau kamu banyak pikiran, sibuk atau sejenisnya. Aku ingin, anak ini sehat sampai dia lahir nanti"

"Tapi ..."

"Ini demi kebaikan kamu dan dia,
sayang..."

Tangan kanan yujin meraba dan mengelus perut ahyeon Perdebatan itu selesai. Ahyeon hanya bisa mengangguk dan menerima perintah yujin dengan terpaksa. Tangannya yang masih di genggam oleh tangan yujin yang satunya, ia eluskan perlahan di pipi yujin.

Ia tau, maksud yujin itu baik meski waktunya tidak tepat. Karena masa-masa akhir sekolah adalah yang paling di tunggu oleh murid-murid pada umumnya.

Yujin tersenyum setelah menerima perlakuan itu dan menangkup wajah ahyeon. Menciumi dahi, hidung, pipi dan berakhir di bibir. Ahyeon tidak ingin ciuman itu berhenti begitu saja.

ia menahan dan menekan tengkuk yujin agar bibir yujin tetap bertahan di bibirnya. Ahyeon hanya mengecup bibir itu, beberapa kali. Sampai yujin terpancing untuk melakukan lumatan lembut.

Ahyeon menyukai ciuman seperti ini, yujin begitu pintar melakukan ciuman lembut. Tidak tergesa-gesa dan tidak membuatnya harus berhenti sejenak untuk mengatur nafas, tapi tetap menggairahkan.

Ahyeon mencoba memancing yujin, tangannya yang masih berada di tengkuk yujin kini ia gunakan untuk menarik baju kemeja milik yujin. Merasa bajunya terangkat, yujin justru menariknya turun, dan menghentikan permainan panasnya.Di tariknya dagu gadis yang ada di depannya.

"Kamu lupa? Hm?"

"Hehe.. bercanda kok"

Yujin menghela nafas dan memindahkan wajahnya ke leher ahyeon, menancapkan taring tajamnya dan mulai meminum darah pemiliknya.

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️

Yujin berjalan menuju ke sebuah kelas. Sesampainya di sana, yujin memperhatikan satu persatu murid yang ada di dalamnya, tapi tidak menemukan yang ia cari.

That Strange Creature that I love (GXG) (Chiyeon)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang