Bab 43

193 19 19
                                    

Sudah memasuki usia ke 9 bulan dan ahyeon sudah berada di rumah sakit. Melawan rasa sakit yang tidak bisa di jelaskan. Yujin mendampinginya. Menggenggam tangan ahyeon dengan erat dan menyeka peluh yang terus mengalir di dahi dan wajahnya.

Sakit yang luarbiasa ahyeon rasakan hampir sepanjang malam. Dan puncaknya pada pagi hari, saat bayi kecilnya akan lahir.

Penderitaan panjang itu akhirnya terbayarkan dengan tangisan kecil dari bayi yang lahir dari rahimnya. Perempuan, cantik sekali. Ahyeon tidak henti-hentinya menangis. Bayi kecil itu berada di dadanya saat ini, mencari sumber air susu. Ahyeon membantu bayi kecilnya dan mengarahkannya. Bayi kecil nan cantik itu lahap sekali.

Yujin mengusap punggung bayi kecilnya. Airmatanya perlahan jatuh, terharu.

Yujin akhirnya meninggalkan ahyeon bersama bayi perempuannya di dalam ruang bersalin, menemui keluarga ahyeon yang juga ikut menjaganya dari tadi malam.

"Bagaimana yujin? Bayinya sehat? Ahyeon tidak apa-apa kan?" Tanya Ibu ahyeon, nyonya yoon.

"Bayinya sehat. Ahyeon baik-baik saja. Bayinya perempuan. Cantik, seperti ibunya"

"Aaaaaaah.....

Tangis yoon pecah mendengar perkataan yujin dan memeluk tubuh anak sulungnya, Reika. la menjadi tidak sabar untuk melihat anak dan cucunya.

"Terus, kapan ahyeon keluar dari ruangan itu?"

"Mungkin setelah ini. Bayinya sedang dibersihkan"

Reika hanya ber-oh ria dan kembali menenangkan yoon yang masih menangis haru.

Ahyeon sudah dipindahkan ke ruang inap. Bayi kecilnya masih harus menerima perawatan khusus. Ahyeon jadi kesal sendiri karena harus terpisah dengan bayi kecilnya. Yujin tidak pernah beranjak dari sisi ahyeon, meski di tangan ahyeon kini tertancap beberapa jarum infus dan salah satunya berasal dari kantong darah.

Melihat kantong darah itu, yujin menahan rasa lapar di perutnya. Wajar saja, sejak kandungan ahyeon masuk usia 1 bulan, yujin berusaha untuk tidak memakan darah ahyeon. Ini demi ahyeon dan bayi yang di kandungnya.

Seorang perawat masuk ke kamar. Membawa beberapa botol obat, dan juga si kecil yang cantik.

Ahyeon kegirangan. la langsung meminta yujin menggendong bayinya dan memberikannya padanya.

Yujin tampak ragu-ragu saat mengangkat tubuh si bayi, karena ini pengalaman pertamanya. Yoon langsung membantunya dan menunjukkan caranya, karena kelak yujin pasti akan menggendong si bayi.

Yujin memberikannya kepada ahyeon, dan ahyeon langsung menciumi wajah bayinya itu.

"Harumnya... lucu lagi..."

Ahyeon terus mengulang kata-kata itu dan terus mencium bayi perempuannya.

"Yujin benar, bayimu cantik sekali nak.
Mau di kasih nama siapa?" Tanya yoon.

Benar. Baik ahyeon maupun yujin, mereka belum memikirkan nama untuk bayi kecil ini. Yujin tidak bisa memberikan usulan, otaknya serasa buntu. Sibuk memainkan jari telunjuknya di wajah bayi cantiknya,

Ahyeon tiba-tiba menyebutkan satu nama.

"Lili..." Sebut ahyeon pelan.

"Lili?" Tanya yujin dengan sedikit tertawa.

"Iya. Namanya Lili aja. Lucu kan? Sama kayak wajahnya"

"Kenapa menamainya Lili? Enggak ada yang lain?"

"Entahlah.. nama itu yang terlintas di kepalaku. Lagi pula, aku rasa cocok kok.
Iya kan sayang..."

Tidak menunjukkan ekspresi apapun, bayi itu hanya tenang selagi wajahnya terus di elus jari telunjuk ahyeon.

That Strange Creature that I love (GXG) (Chiyeon)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang