Bab 37

176 20 8
                                    

Pagi itu, udara di luar mulai terasa semakin dingin. Ahyeon menarik selimut miliknya untuk menutupi tubuhnya. Sesuatu mengganjal selimutnya, ahyeon memutar tubuhnya dan melihat tubuh orang lain yang memunggunginya. Senyum terukir di bibirnya. Di sentuhnya kulit punggung orang itu dengan jari jemarinya, dan di kecupnya sudut bahu yang tegap itu.

Sang pemilik tubuh pun merasa terganggu. Ia memutar balik tubuhnya dan perlahan membuka kedua matanya. Sedikit kabur, tapi ia tau bahwa yang di depannya saat ini adalah gadis yang selama ini ia ingin kan.

"Pagi nona ahyeon..."

Dengan sedikit menggeliat, yujin berusaha menyapa calon pemiliknya.

"Pagi juga yujin. Masih ngantuk? Masih
capek?"

Yujin menggeleng. Jawaban terpaksa memang, apalagi tubuhnya kini terasa lemas sekali setelah apa yang ia lalui tadi malam dengan ahyeon.

"Kamu boleh aku peluk?"

Kali ini yujin mengangguk dan menggeser tubuhnya menjadi lebih dekat dengan ahyeon. Tubuhnya kini di peluk begitu erat. Seperti mimpi, yujin bisa kembali merasakan hangatnya tubuh ahyeon. Kali ini tanpa paksaan, ahyeon sendiri yang meminta.

Yujin bisa merasakan kulit tubuhnya bagian bahu mulai di gigiti oleh ahyeon. Ahyeon menggigitnya dengan gemas. Kini gigitan itu mulai pindah ke rahangnya. Yujin mulai menahan desahnya dan membatin.

"Astaga... Ahyeon masih mau melakukannya lagi?"batin yujin.

Gigitan itu semakin turun dan mengarah ke telinga yujin. Tubuh yujin sedikit terangkat, yujin tidak sengaja mendesah panjang. Ahyeon mulai melepas gigitannya, melihat wajah yujin yang sedikit memerah,ia menahan tawa.

"Kamu mudah sekali di pancing yujin"

Nafasnya terengah-engah. Yujin berusaha menutup wajahnya dengan selimut karena malu.

"Hahaha.. maaf yah... Udah, bangun yuk.. katanya hari ini mau temanin aku ke kamar Asa"

"Iya.."

Keduanya bersamaan beranjak dari atas
kasur. Ahyeon meraih piyama miliknya dan langsung memakainya. Saat hendak berjalan, kaki yujin tidak sengaja menginjak sesuatu. Tangan yujin meraih benda itu, di telitinya benda yang terlihat seperti gelang tapi terhubung dengan yang satunya dengan rantai kecil.

"Ini apa?" Tanya yujin penasaran.

Ahyeon dengan cepat memutar arah pandangnya dan melihat benda yang di pegang Risa. Ia berlari secepat mungkin dan merampas benda itu dari tangan yujin, dan langsung menyimpannya di laci paling bawah, tempat biasa chiquita menyimpan "peralatan tempur" miliknya.

Mata yujin tidak sengaja melihat benda yang tidak asing baginya, sebuah cemeti
dari bahan tali-temali yang semakin mengecil ke bagian ujungnya, ujung satunya lagi di jadikan pegangan yang terbuat dari kulit.

Yujin beberapa kali mengerjapkan matanya. Ingatan itu kembali terlintas di kepalanya. Masa lalu yang amat menyakitkan dan membuatnya enggan untuk kembali.

Ia menutup kedua telinga dan matanya rapat-rapat. Berusaha melupakan suara-suara mengerikan dan juga ingatan dari masa lalunya.

"Yujin? Kamu kenapa??"

Tubuh yujin gemetar hebat. Ia mulai jatuh terduduk. Kedua tangannya masih menutup kedua telinganya.

"Yu... Yujin?"

Khawatir dengan keadaan yujin, ahyeon
mencoba membuka kedua tangan yujin. Secepat itu juga kedua mata yujin terbuka. Keringat mulai bercucuran di dahinya.

"Yujin, kamu kenapa? Jangan buat aku
takut.."

Yujin menyeka peluhnya. Nafasnya tersengal, ia mencoba menenangkan dirinya.

That Strange Creature that I love (GXG) (Chiyeon)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang