Gayatri mengelap keringat dingin didahinya. Mimpi itu....
Kenapa sangat menyeramkan?
Tangisan dan rintihan kesakitan akibat perang, perjuangan kakak-kakaknya dalam menghadapi para kurawa!
Lalu kemenangan yang tragis, karena hampir semua orang terkasihnya tiada.
"Perang Kurusetra"bisiknya dengan pelan.
Nama perang dalam mimpi itu adalah Perang Kurusetra, yang mana pertempuran antara Kerajaan Hastinapura melawan Kerajaan Indraprasta.
"Tetapi... Kenapa aku memimpikannya berulang kali? Bahkan ini sudah kelima kalinya"gumam Gayatri kebingungan.
"Apa ini hanya kekhwatiran ku karena takut jika kakak menghadapi bahaya dengan melawan seratus Kurawa?"desah Gayatri pusing.
***
"Nama mu Gayatri?"Gayatri menoleh dan melihat gadis seusianya.
Gadis itu sangat cantik, dengan rambut halus panjang, kulit putih bersih, serta bulu mata yang lebat.
"Itu benar, ngomong-ngomong siapa kamu?"tanya Gayatri heran, dia tidak pernah melihat gadis secantik itu.
"Nama ku Dursala, aku sudah mendengar tentang dirimu dari Bibi Kunti, katanya kamu adalah putri bungsunya"jelas Dursala dengan senyuman manisnya.
Senyuman Gayatri luntur saat mengetahui identitas gadis ini. Tetapi itu tidak bertahan lama, dia mulai membuatnya senyuman sopan, dan berniat untuk menjauh darinya.
"Itu benar, aku adalah Putri dari Ibu Kunti. Aku adik Para Pandawa. Senang bertemu denganmu"ucapnya dengan sopan, memberikan standar perkenalan diri.
"Ah.... Benar, kamu pasti sudah mengenal ku kan?~ tapi akan ku perjelas! Aku adalah Tuan Putri Hastinapura satu-satunya, Tuan Putri Dursala. Anak perempuan dari Yang Mulia Raja Destarasta dan Ratu Gandari, aku juga adik bungsu dari para Kurawa!"ungkap Dursala bangga.
"Wah.... Itu luar biasa, tetapi sayang sekali. Aku harus pergi, aku memiliki urusan penting. Maafkan aku tidak bisa menemani mu, Tuan Putri Dursala. Aku permisi "tanpa menunggu respon dari Dursala, Gayatri buru-buru pergi dari tempat itu, seolah-olah melarikan diri.
Dia benar-benar tidak ingin berada di satu tempat dengan Tuan Putri Hastinapura, Putri Dursala.
Dia tidak ingin memiliki pikiran buruk, pada gadis kecil yang tidak bersalah.
Bagaimana jika dia diliputi oleh pikiran jahat, saat bersama Dursala?
Aku adalah seorang yang penuh dengan emosi negatif, aku tidak ingin melakukan hal-hal buruk padanya, karena diliputi rasa cemburu yang membakar hati ku!!
Tanpa sadar kakinya melangkah ke sebuah tempat asing, sepertinya karena terlalu terburu-buru untuk melarikan diri, dia tanpa sadar malah tersesat~
"Aku dalam masalah"bisik Gayatri tidak berdaya.
"Lebih baik aku coba bertanya pada pelayan yang lewat"saat Gayatri ingin mencari pelayan untuk bertanya, dia melihat tingkah Duryudana yang mencurigakan, yang tersenyum tipis dibelakang Bima.
"Apa lagi rencananya?"geram Gayatri.
Akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti mereka berdua secara diam-diam.
"Mereka menaiki kuda? Aku tidak bisa mengikutinya karena ini, apa yang harus ku lakukan?"Gayatri menatap siluet Bima dengan tatapan khawatir.
Akhirnya Gayatri memilih kembali untuk melaporkan apa yang dilihatnya pada Kunti. Setidaknya semua akan baik-baik saja, jika orang dewasa ikut campur dalam masalah ini.
***
"Ibu Kunti! Kamu dimana?! Ibu!!"Gayatri berlari dengan cepat, dan akhirnya menemukan keberadaan Kunti di dapur, bersama Ratu Gandari.
"Ada apa anak ku?"tanya Kunti dengan senyuman.
"Aku...."Gayatri menatap ragu-ragu pada Ratu Gandari, apa tidak masalah mengatakan ini didepannya?
Tetapi entah kenapa, Gayatri memiliki firasat buruk!
"Katakanlah anakku, jangan ragu"ujar Kunti sambil mengelus rambutnya.
"Aku melihat Kakak Bima pergi bersama Pangeran Duryudana, mereka menaiki kuda dan keluar dari istana. Aku khawatir karena mereka keluar tanpa pengawal, makanya aku datang"Gayatri memilih menyaring kata-katanya, karena ada Ratu Gandari disini.
Sebenarnya Gayatri khawatir, jika Pangeran Duryudana menyakiti Bima. Karenanya dia meminta tolong pada ibunya, Kunti!
"Jika dia bersama Duryudana, maka semuanya aman. Kenapa perlu khawatir?"ucap Ratu Gandari dengan senyuman lembutnya.
"...."Gayatri ingin mengeluh bahwa kami khawatir, karena dia bersama pembuat masalah!
Jika dia sendirian, maka itu lebih aman!!
"Ibu Kunti, aku merasakan perasaan buruk. Bagaimana jika kita menyusul mereka berdua?!!"Gayatri mendesak Kunti untuk mengikutinya, seharusnya mereka berdua tidak terlalu jauh!
"Aku akan pergi bersama Gayatri, aku permisi Kakak Gandari "Kunti membawa Gayatri dengan menggandengnya.
Kunti sendiri, juga memiliki perasaan buruk saat ini. Karenanya dia tidak bisa mengabaikan ucapan Gayatri.
"Dimana kamu terakhir melihatnya?"tanya Kunti, Gayatri yang memiliki ingatan yang kuat, akhirnya menunjukkan jalannya.
"Dia berlari kearah Utara, lalu seharusnya masih ada jejak kaki kuda karena ini belum lama"jelas Gayatri.
Kunti mengangguk, dia meminta kuda pada pelayan, dia sendiri akan menaiki kuda untuk mencari keberadaan anaknya, Bima.
"Mau kemana kamu, Kunti?"tanya Bisma dengan tatapan kebingungan.
***
Bersambung ~
See you

KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata 1-[END]
FantasíaBagaimana jadinya jika kisah yang kita kenal selama ini, tiba-tiba berubah karena adanya suatu variabel? Apakah akan berakhir baik, atau sebaliknya? Entahlah... Siapa yang tau? Yang jelas, ini adalah kisah ku! Kisah ku sebagai adik bungsu dari para...