"Sebentar lagi bel masuk, bodoh." Jongin?! =_= Benar saja, dia mencegat kami -aku dan Sehun- yang beranjak ke kantin.
"Lalu kenapa? Aku dan Inmyeon bisa berlari-"
*wush* taptaptaptaptap!
SEHUN!
Kami berlarian di koridor menuju kantin O_O Dia benar-benar berlari dengan pergelangan tanganku yang terkunci dalam genggamannya.
"Y-ya! Kau sudah gila? O_O" Pekikku saat kami sudah jauh dari Jongin. Sepertinya murid-murid sekitar kami terkaget-kaget dengan pemandangan ini T^T Bagaimana tidak, sosok tinggi Sehun menggandengku sambil berlarian seperti pencuri yang hampir tertangkap basah.
"Bubble tea!" Sehun balas berteriak tanpa menoleh padaku. Tidak bisakah dia melihat pucatnya aku sekarang? ._. Tidak cukup dia mengejutkanku dengan tiba-tiba berlari T^T Memangnya Jongin satpam? Kenapa dia kabur darinya begitu?
"Hosh, sudah ... huft ... sampai ...," aku terduduk lemas di salah satu bangku kantin. Napasku tersenggal-senggal namun Sehun sekejap meninggalkanku dan menuju kedai bubble tea kesukaannya.
Aku tidak sanggup berdiri lagi. Jam dinding kantin menunjukkan bahwa waktu istirahat ... tinggal dua menit lagi! O_O Bagaimana Sehun sempat menghabiskan bubble teanya? T^T Apa kami harus berlari lagi?!
*grep*
Ha? Tunggu =_=
"J-jongin!!"
drapdrapdrapdrap!
"Aku lelah!" Aku kembali memekik pada orang yang sekarang menarik tanganku untuk pergi menjauh dari kantin. Sehun! >< Dia masih di kantin kan?
"Kubilang sebentar lagi bel!" Sama seperti Sehun, Jongin meneriakiku tanpa menoleh padaku! Aku bisa mati kelelahan jika begini terus T_T
Ϟ
Entah bagaimana rupanya wajahku sekarang =_= Mungkin sudah sepucat mayat karena kelelahan. Aku bahkan tidak sempat istirahat. Aku berlarian di jam istirahat ... bodohnya.
"Seonsaengnim! Inmyeon terlihat pucat!" Sontak aku terlonjak mendengar ucapan Luhan. O_O Dia sedang menaikkan tangan kanannya dan tersenyum kecil menatapku. Ah terimakasih T^T Mungkin memang lebih baik aku tidur di UKS.
"Ah? Ah iya kau benar kalau begitu-"
"Biar saya yang antar." Jongin berdiri dari duduknya.
"Kau siapanya?!" Sehun berseru pada Jongin O_O Gawat. Hey, ini masih jam pelajaran! Kalian mau ribut disini sekarang?
"Luhan haksaeng, tolong bawa Inmyeon ke UKS." Titah Kwon Seonsaengnim.
Aku dan Luhan lalu berdiri dan kami perlahan keluar kelas. Kepalaku pening T^T Kulihat dari ujung mataku, Jongin kembali duduk dan Sehun menyilangkan kedua tangan didadanya. Mau sampai kapan mereka bertengkar seperti ini?
Ϟ
"Gomapta," ucapku sambil mendudukkan tubuhku di kasur UKS.
"Hm, kau begini karena mereka berdua?" Luhan membuka-buka rak kaca UKS. Sepertinya mencari obat tambah darah. Mereka berdua, Sehun dan Jongin. Ya, aku hampir pingsan karena mereka berdua.
"Mereka menyeretku," jawabku singkat. Kuraba saku seragamku, nihil. Ponselku pasti tertinggal dikelas lagi T^T
"Pfft, tidak memberimu ruang untuk bernapas eoh?" Luhan terkekeh kecil sembari menyerahkan segelas air putih dan pil tambah darah padaku.
*Gluk gluk gluk.* Kuteguk habis air putih tadi tepat setelah pil tambah darah masuk ke kerongkonganku. Lalu aku hanya terdiam tanpa merespon ucapan Luhan.
"Jika kau butuh sesuatu, katakan saja pada mereka." Luhan mengambil alih gelas kosong dari tanganku lalu menjauh untuk mencucinya di wastafel. Butuh sesuatu? =_=
"Maksudmu?"
"Jika kau butuh waktu, misalnya." Terdengar suara dentingan gelas. Luhan sedang menaruh gelas tadi pada posisi semula. Hmm ya, butuh waktu. Jika kuperhatikan, sikap Luhan yang baik dan perhatian ini memang tidak dipertanyakan lagi akan dengan mudah mencuri hati para yeoja. =_= Meski aku sendiri tahu, dia menebar pesona dan kebaikan dimana-mana, sehingga status playboy untuknya tak terhindarkan.
"Kau benar juga."
"Inmyeon, aku menyukaimu."
"HA?!"
"Apa yang akan kau lakukan jika seseorang mengatakannya padamu?" Lanjutnya.
Kukira tadi jantungku berhenti berdetak -_- Mengagetkan saja.
"Kau mengagetkanku, dasar." Kuatur napasku hingga menjadi setenang mungkin =_=
"Kutanya, apa yang akan kau lakukan?" Luhan duduk di bangku kecil didepanku dan menatap lurus kedalam bola mataku. Aku tahu betul, dia pasti sudah menduga hal seperti ini akan terjadi padaku.
"Akan kubilang, aku butuh waktu." Aku menunduk ._. Belum dua hari dari berakhirnya hubunganku dan Chanyeollie. Mana bisa aku membuat hubungan baru lagi? T^T Biarkan aku bernapas :"
"Kalian dengar itu?" Ha? Luhan mendelik kearah pintu UKS. Dia bicara pada siapa? O_O
*kriekkk* Bayang-bayang dua orang namja terlihat memasuki ruang UKS. Sehun dan Jongin?! =_=
"K-kalian bolos?" Tanyaku saat dua namja itu muncul di hadapanku.
"Aku ijin ke toilet dan dia mengikutiku," Jongin berdecih malas. Ah, seharusnya aku tahu ini akan terjadi. Saat ini, mereka tak akan melepasku kemanapun, apalagi tadi aku pergi keluar kelas bersama namja lain ._.
"Mwo?! Tidak! Sehun ijin membuang sampah!" Sehun tidak mau kalah dari Jongin =_= Bagaimana bisa orang yang ingin ke toilet dan membuang sampah justru pergi ke UKS? ._.
"Yah baiklah, aku keluar dulu eoh~" Luhan melangkah pergi keluar UKS tanpa menghiraukanku T_T Bagaimana ini? Rasanya canggung.
"Mian."
"Mianhae."Dua orang ini meminta maaf bersamaan. O_O
"A-ani. Tidak usah meminta maaf," aku memalingkan wajah dari tatapan dua namja yang berdiri tegap didepanku. Aku sendiri tidak tahu apa yang harus kulakukan T_T
"Kau butuh waktu lagi?" Jongin memecah keheningan dengan pertanyaannya. Ya, aku dulu sudah pernah meminta waktu darinya. Meski malah berakhir dengan resminya hubunganku dan Chanyeollie.
"Imyun butuh berapa lama?" Sehun ikut menimpali. Aish, jadi mereka berdua benar-benar menyukai orang yang sama? T^T aku?
"Beberapa hari ... tidak, minimal satu minggu. Beri aku waktu sendiri." Tidakkah kalian tahu bahwa aku juga menginginkan kehidupan yang tenang? T_T
"Lama sekali. Bagaimana jika seseorang merebutmu ... lagi?" Jongin mengakhiri pertanyaannya dengan nada yang melemah. Aku tidak bisa tahu, apakah dia mengkhawatirkanku, atau takut aku pergi lagi darinya. Setidaknya aku beruntung, bisa berbicara dengan Jongin -bukan Kai- pada saat seperti ini.
"Aku berjanji akan menjaga diriku sendiri," ucapku lirih. Beberapa detik kemudian Jongin menghela napas panjang lalu keluar meninggalkanku berdua dengan Sehun.
Aku belum pernah mendengar Sehun mengutarakan perasaannya secara langsung padaku. Tidak ada salahnya kan jika aku coba bertanya? ._.
"Sehun, apa kau ... benar-benar ... menyu-"
"Imyun, jadilah yeoja chinguku."
---------------
Glosarium:
Haksaeng: muridHai~ Maaf baru apdet sekarang ._. Udah lumayan panjang kah? =_=
BTW THANKS BUAT 4.2K nyaa >< ({}) Gak nyangka bisa sampe segini :"
Makasih yaa~ Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komentar kalian~
Thanks for reading~ Love,
XOXO~!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow On His Back
FanfictionDia datang dengan senyumnya, dan menarikku kedalam hari-hari yang konyol sekaligus penuh warna di sekolah. Akan tetapi, tak lama kemudian kusadar ada bayangan gelap dalam dirinya, sosok dirinya yang lain, Kim Kai.