Snowy Mimosa Pudica

1.9K 188 14
                                    

Ah, bel masuk sudah berbunyi. Saatnya masuk kelas lagi.

Kubalik-balik buku catatan merah marunku untuk mencari jadwal sementara. Jari telunjukku menyusuri halaman tersebut begitu aku menemukannya.

Hmm saat ini pelajaran.. Ah, jariku berhenti di salah satu kolom. Seonsaengnim yang berjadwal mengajar sedang opname T_T Jamkos? Ini benar-benar jam kosong? Semoga tidak akan ada tugas yang menyebalkan.

Aku hanya diam dibangkukusementara kebanyakan anak berkeliaran dalam kelas. Jongin juga, dia sedang bercanda dengan anak-anak lain. Duh tertawanya imut. ><

Ah bagaimanapun, aku bosan. Aku tidak ada inisiatif untuk melakukan apapun sekarang. Hanya mencoret-coret buku saat tiba-tiba Minseok duduk. Dia memakai headset lagi, melipat kedua tangannya dan diam mengamati kelas. Apa dia tidak bosan? Kira-kira jika aku memanggilnya, dia dengar tidak ya?

"Minseok," aku tersenyum sambil berusaha mengajaknya bicara.

"..." Dia tidak menjawab Q_Q Jahatnya. Apa dia benar-benar tidak bisa mendengarku? Musik yang ia dengarkan sekeras apa volumenya? Telinganya baik-baik saja?

"Ya! Berhentilah mengganggunya!" Ah, Jongin menghalangiku lagi -_- Dia yang sudah kembali ke bangkunya meneriakiku.

"Jika kau mau bicara, bicaralah padaku." Jongin memasang tampang seolah dia serius mendengarkanku.

"Diam kau. Aku sedang penasaran," aku kembali menoleh pada Minseok.

"Memangnya penting?" Jongin mencibir. Huh bicara seenaknya saja. Bagaimana jika ada yang dengar? Apa dia tidak bisa berpikir dulu sebelum bicara? =_=

"Minseok-ssi ," aku mencoba memanggilnya lagi.

"Ya!" malah Jongin yang membalasku lagi. Ditambah dia menaikkan volume sekian oktaf dengan tangan mengepal dimeja.

"Sigh ... Wae geurae ... Ada apa?" Minseok berkata malas sambil melepas headsetnya. Masih, dia tidak menunjukkan ekspresi apapun. Padahal dengan wajah tembemnya aku berharap dia bisa aegyo atau semacamnya.. Tunggu. Dia bisa mendengar suaraku?

"Hah? Suaraku terdengar ya?" Aku menunjuk diriku sendiri.

"Pabo -_- Headset itu pasti tidak ada suaranya," Jongin melempar pandangannya.

"Eo. Eo! Wae? Memangnya kenapa?" Minseok bangkit berdiri lalu..

Bak! Bak! Bak! Topi Minseok menjadi senjata bagi pemiliknya.

Ah, Jongin dipukuli. Jadi Minseok bisa jadi seperti ini. Aku mengangguk-angguk melihat kejadian didepanku.

"Ampun ampun! Hentikan hyung T_T" Jongin memasang wajah sok sok memelas. Sambil mendekap kedua tangan didadanya.

"Padahal tidak ada yang menyuruhmu mencari masalah dengan orang lain -_- Dasar," gumamku sambil masih memandangi kedua lelaki itu. Tapi entah kenapa, mereka terlihat sangat dekat. Seolah Minseok tidak sungkan untuk memukuli Jongin.

"Sudah ya hyung, ampun." Jongin menunjukkan eyes smile nya! Apakah itu termasuk aegyo?

"Kau, tidak usah memakai hyung. Bodoh. Aku jadi merasa 4 tahun lebih tua darimu." Minseok lalu duduk tenang seperti semula sebelum Jongin merusak moodnya. Dan aku sebagai penonton hanya terkekeh melihatnya.

"Hyung, eh -_- Minseok, mau tanding arm wrestling denganku? Sudah lama ya? Lenganmu sepertinya masih penuh dengan otot~" Jongin merenggangkan kedua tangan beserta jari-jarinya. Jongin berkata 'sudah lama ya', jadi mereka sudah sedekat apa? Aku semakin penasaran.

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang