"Ha? Apa maks-"
"Pokoknya Imyun tidak boleh jauh dari Sehun." Dia membalikkan badannya menghadap kedepan lagi. Apa lagi kali ini? =_= Sehun juga mulai bertingkah aneh. Hmm, sebentar lagi kbm akan segera dimulai karena pengaturan bangku sudah selesai.
Begitu tatapanku terarah kedepan, secara otomatis mataku menangkap momen mesra dua orang itu. Mungkin bukan momen mesra, sih ._. Hanya saja kedekatan yang amat sangat >< Kali ini Sooyeon duduk didepan Jongin, dan mereka duduk agak kedepan, di deret seberangku. Jauh sekali kan? T^T
Ah tapi meski Jongin duduk dekatku, apa yang bisa kulakukan? ._. Merengek?
"Imyun ssi, boleh aku bergabung?" Suara namja sebelahku menarikku kedunia nyata =_= Kulihat di mejanya tak terdapat buku materi. Ah, maksudnya bergabung buku?
"Tentu," kuseret bukuku ketengah bangku agar dia bisa ikut membaca materi. Teman sebangkuku kali ini, Luhan.
"Ah, namaku bukan Imyun," aku berkata pelan sambil tersenyum datar. Rasanya akan menyebalkan sekali jika tiba-tiba semua orang memanggilku Imyun O_O
"Geurae? Sehun selalu memanggilmu begitu," dia menggosok-gosokkan ujung belakang pensilnya pada kepalanya. Jika kuperhatikan, kenapa dia semakin cantik ya? T-T Aku kalah.
"Ya? Memang, tapi namaku In-myeon," aku mencoret-coret, mengeja namaku di buku materi.
"Baiklah, Inmyeon, ya? Apa kau tak membiarkan siapapun memanggilmu 'Imyun' kecuali Sehun?" Dia menopang kepalanya dan tersenyum kearahku. O_O Heuk, dia benar-benar cantik! Tunggu, apa yang tadi dia katakan?! Jika Sehun mendengar ini, dia akan menjadi over percaya diri ._.
"A ... bukan begitu," aku SANGAT lelah mengkoreksi panggilan Sehun padaku -_- Menyebalkan, jadi kubiarkan saja. Nanti juga dia bosan sendiri. Tapi kenapa sampai sekarang belum berubah ya? Imyun Imyun Imyun =_=
"Ey, sungguh?" Luhan memicingkan matanya menggodaku lalu kembali fokus pada materi yang sedang diterangkan. Sedangkan aku hanya menggeleng-geleng cepat menolak apa yang tadi dia katakan. 'tak membiarkan siapapun, kecuali Sehun' apa-apaan itu?? =_=
Kenapa saat aku berbisik-bisik bicara pada Luhan tidak ada yang terganggu dan menegur, ya? Kalau itu Sehun pasti aku dan dia akan dihukum lagi -_- Aih aku teringat lagi pada hari Senin yang penuh kutukan itu. Rentetan kesialan terjadi seakan telah terjadwalkan hanya untuk hari itu. Dan mulai saat itu, semuanya memburuk. Rasa bersalahku pada Chanyeollie semakin besar.
Rasa bersalahku untuk banyak hal yang telah terjadi. Juga Jongin dan Sooyeon, aku hampir tidak pernah lagi bicara padanya sejak saat itu T^T Kenapa Jongin betah sekali? Padahal dulu dia yang selalu tiba-tiba muncul. Belakangan ini yang kuterima darinya hanyalah tatapan sayu –ah bukan- entah itu tatapan sedih, benci, khianat, penuh arti? Hiks memusingkan T_T
Ϟ
₰Bel istirahat berbunyi~₰
"Imyun kantin!" Sehun langsung berdiri dan berseru padaku =_=
"Ya! Ya! Bagaimana denganku?!" Luhan mencegahku berdiri mengikuti ajakan Sehun. A- Aku harus bagaimana? =_= Aku tidak terlalu dekat dengan Luhan, tapi sepertinya dia easygoing. Meski sering kudengar rumor bahwa dia playboy ._.
"Hyung wae?" Sehun menatap Luhan datar. Luhan hanya bengong, sepertinya terkejut akan sikap Sehun padanya ._.
"Imyun kajjaaa!" Sehun mulai keluar dari bangkunya dan berdiri disamping bangkuku.
"Aku ikut juga!" Luhan ikut berdiri dengan wajah kesal. Aku yang sedari tadi tak berkutik, hanya bisa diam kebingungan melihat kedua namja di kanan-kiriku ini =_= Yah, apa boleh buat. Aku langsung berdiri dan mengekor Sehun yang sedang meringis senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow On His Back
FanfictionDia datang dengan senyumnya, dan menarikku kedalam hari-hari yang konyol sekaligus penuh warna di sekolah. Akan tetapi, tak lama kemudian kusadar ada bayangan gelap dalam dirinya, sosok dirinya yang lain, Kim Kai.