"Eo, jalga," kuucek-ucek mataku yang masih buram beberapa kali.
"Ne, noona juga, ya!" Suara berat diseberang sana terdengar sangat ceria.
"Eo,"
*click*
Pagi ini seperti biasa, dimulai dengan telepon dari Chanyeollie =_= Aku lalu berdiri dari kasur dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
"Inmyeon, sarapanmu siap~" Eomma meneriakiku dari lantai bawah.
"Ne..," jawabku seraya bergegas menuruni tangga -0- hm~~ aroma sup buatan Eomma menyambutku yang baru duduk di kursi meja makan.
"Namja chingu mu itu, kapan akan kau kenalkan pada eomma? ^-^"
"..hah? o_o" aku yang baru membuka mulutku, langsung diam membeku. Sesuap sup ditanganku belum beranjak dari posisi awalnya.
"Bukannya apa-apa~ eomma ingin berbincang dengannya," beliau ikut duduk dimeja makan menghadapku.
"Ne, aku akan bertanya padanya jika dia bisa mampir," dan aku langsung mempercepat makanku =_= Bisa-bisa aku diintrogasi Eomma jauh lebih lanjut sampai ke yang aneh-aneh ._.
Ϟ
"Menyebalkan tahu, aku memang tidak bisa membaca pikiranmu seperti yang Minseok lakukan. Tapi itu bukan berarti kau bisa menyembunyikan segala perasaanmu padaku seperti ini, Inmyeon." Jongin berbicara padaku, tanpa melihat kearahku. Suaranya terdengar jelas.. Sangat jelas di koridor yang masih sunyi ini.
Aku baru saja menyapanya, dan dia sudah menceramahiku begini T_T Aku salah apa?
"Eo..? apa yang kau katakan? Apa maksudmu?" Untuk kesekian kalinya, aku tidak paham dengan Jongin dan segala kamauan serta tindakannya.
"Tidakkah sudah jelas? Now i have no idea about your feeling towards me." Tunggu! Now.. sekarang. idea.. ide? feeling, towards? Ah membingungkan sekali T_T
"A.. itu..," aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Sejak kapan Jongin bisa bahasa Inggris? O_O
"Waktu yang sudah banyak kuberikan, masih belum cukup? Bersama dengan dongsaeng-mu itu, kau belum puas? Berapa lama lagi, huh?" Jongin lalu berjalan masuk kelas meninggalkanku. Ini terjadi lagi.. Dan aku tidak tahu harus bagaimana.
"Yo, Imyun," seseorang menepuk pundakku o_O benar-benar mengagetkan ><
"Ha?" Aku mengerjap lalu membalikkan badan.
"Yo," ternyata Sehun -_- dia berhenti berjalan untuk menyapa -atau mengagetkanku?- ku, lalu terdiam tanpa ekspresi begitu saja. Oke, jadi Sehun adalah karakter paling aneh di sekolah ini.
"In-Myeon," aku mengeja namaku -_- Karena aku yakin aku tidak salah dengar. Seenaknya saja main dengan nama orang lain.
"Ha?"
"Namaku Inmyeon, bukan Imyun," kuharap bisa segera memperbaiki pendengaran sialan milik Sehun T_T
"Siapa yang memanggilmu Imyun? Memang tadi aku bilang apa?" Dia mengangkat dagunya dengan ekspresi yang menyebalkan.
"Tadi kau jelas bilang Im-"
"Ah ... mana Jongin ...," Sehun lalu berjalan masuk kelas tanpa menghiraukanku ><
"..yun," anak sialan. Dia mengerjaiku T_T .. Jongin? Dia mencari Jongin? Mereka sudah berteman? ._.
Ϟ
Inmyeon: Hidupmu sepertinya sangat santai tanpa beban =_= Ekspresi wajahmu memberi kesan seolah kau orang yang selalu menerima apa adanya, namun juga seseorang yang menyembunyikan banyak kelebihan O_O

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow On His Back
FanfictionDia datang dengan senyumnya, dan menarikku kedalam hari-hari yang konyol sekaligus penuh warna di sekolah. Akan tetapi, tak lama kemudian kusadar ada bayangan gelap dalam dirinya, sosok dirinya yang lain, Kim Kai.