There Is A Place

2.5K 240 5
                                    

~Flashback~

3 Months ago

"Kau, wajahmu sebenarnya sangat menjengkelkan loh -_-" Aku tersenyum ringan pada lawan bicaraku.

"Hah? Benar begitu?" Dia tersentak mendengar ucapanku barusan. 

Haha, dia benar-benar lucu. Meski sejujurnya wajahnya memang begitu, tapi dia baik. Humoris dan ceria. Aku menyukainya, segalanya tentangnya.

"Ya, hahaha XD" Aku menertawakannya yang sedang sibuk berkaca dengan layar ponselnya.

"Noona, nanti mau masuk sma mana?" Tanyanya sambil menjauhkan ponsel dari depan wajahnya.

"Memang kenapa?" Tanyaku lirih.

"Hanya bertanya."

Meski kau kuberitahu, kau tidak akan ikut bersamaku kan? Kau setahun dibawahku ><

"Entahlah," aku menatap langit-langit kantin sekolah. Memikirkan jika nantinya aku tak akan menghabiskan waktu istirahatku disini lagi selama tiga tahun kedepan.

"Noona, buatkan aku satu gambaran lagi ^-^"

"Ya? Baiklah."

Dengan begitu, aku terus mengikuti keinginannya. Dan aku juga sudah sadar. Aku benar-benar menyukainya.

"Chanyeollie ...," ucapku memecah keheningan begitu karyaku selesai kubuat.

"Ya?" Dia merespon dengan senyuman yang terpampang jelas saat mengamati karya milikku ditangannya.

"Sejujurnya, aku suka padamu." Sebuah pengakuan. Tapi dia menatapku kaget, selang beberapa detik kemudian, tatapannya menjadi kosong dan dia tak lagi melihat kearahku.

"..."

—————————

Itu adalah akhir. Berakhir begitu saja. Akhirnya dia pergi dari jangkauanku. Chanyeollie.. Aku menyukaimu. Apakah itu salah? Jika mengaku padamu adalah suatu kesalahan, apa aku harus terus saja menyimpan perasaan ini padamu?

Dulu, kau membawa pergi semua kenangan sakit dari seseorang di masa lalu. Tahukah kau? Kau merubah duniaku, senyum cerahmu juga membuatku ikut bahagia. Aku menyukaimu. Dan tentu itu juga menyakitiku.

Secara tidak langsung, kau menolakku dalam setiap tindakanmu. Mengatakan pada teman-temanmu bahwa aku hanyalah sunbae noona. Tapi, tetap saja, kau sangat baik dan tidak bisa kupungkiri, meski segala kebaikanmu adalah palsu, aku tetap terbuai didalamnya.

Aku ingin berada disisimu. Mensupportmu. Tapi nyatanya, yang bisa kuberikan hanyalah air mata. Tangisanku tiap malam. My burning inner voice is calling out your name. How i wish you were there. Tapi kau tidak pernah, sekalipun menoleh kearahku. Tidak bisakah setidaknya kau menghargai apa yang kurasakan?

Aku menyukaimu. Dan itu membunuhku. Sangat sakit, semakin aku mencoba meraihmu. Sungguh, kau adalah orang yang kusuka. Aku bisa tahu saat kau fake smile. Dan kuharap kau percaya padaku dan menceritakan, melimpahkan rasa sedihmu padaku. Kau adalah orang yang kusuka, kau bisa selalu datang padaku. Beristirahatlah sejenak disisiku. Hingga kau mendapatkan semangatmu lagi.

Sebentar saja. Aku ingin melihatmu lagi. Meski untuk yang terakhir kali, tidak bisakah kau melihat kearahku? Aku sangat ingin bertemu denganmu, meskipun hanya mimpi.

Kukira saat-saat kau ada disampingku akan berlangsung selamanya. Nyatanya tidak. Kau sudah pergi. Dan aku disini hanya bisa kembali mengulang segala kenangan indah yang telah kau tinggalkan. Kau tahu, kau sangatlah spesial. Tidak bisakah kau kembali padaku?

Dahulu, kukira bersama denganmu adalah tempat terindah. With you by my side, i finally stop wandering around. There is a place, only you and i know. I thought, you were my eternity.

I waited for too long. But still.. I'm thinking of you.

——————————-
Jangan lupa baca Moonlight juga yaa<3
Hai, please don't become a silent reader
Leave your comment and vote for support! ;)
I will really appreciate it.
Thanks for reading, XOXO

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang