5

1.9K 181 95
                                    

"Kakak tidak apa-apa mengantar sampai dalam?"

Taehyung bertanya. Ia pikir kakak iparnya ini hanya mengantar sampai depan fakultas saja.

"Tidak apa-apa, Taehyung." Jawabnya. Ia merangkul pundak Taehyung dan berjalan bersama menuju ruang kelas.

Rasanya begitu tenang. Ia merasa nyaman saat berada di samping kakak iparnya. Ia merasa ada seseorang yang berada di pihaknya, melindunginya.

"Terima kasih, Kak." Ucapnya begitu sampai di depan kelas.

"Ya, belajar yang giat. Kamu bisa menghubungiku kalau perkuliahannya sudah selesai."

"Siap, Kak." Taehyung tersenyum. Jungkook mengelus surainya sejenak sebelum kemudian meninggalkannya.

***
Setelah mengantar bunda dan Yura, Jennie langsung menuju ke tokonya, J&J Bakery. Sebenarnya nama tokonya ini bukanlah ide dari dirinya sendiri, melainkan ide dari sang  suami. Ia masih ingat saat Jungkook membawanya ke toko ini untuk pertama kali dan bilang jika toko ini sengaja dibeli untuk dirinya. Tentu saja Jennie merasa senang. Sejak dulu ia memang memiliki hobi membuat kue dan ingin memiliki toko sendiri suatu hari. Tapi ternyata Tuhan begitu baik, melalui Jungkook, ia bisa mewujudkan mimpi itu. 

"Selamat pagi semuanya!" Sapanya kepada para pegawai yang sudah berkumpul di depan tokonya.

"Selamat pagi juga, Bu Jennie." Jawab mereka serentak.

"Maaf saya telat datang. Saya masih harus mengantar bunda dan anak saya."

"Tidak apa-apa, Bu. Kami juga baru datang kok."

Jennie tersenyum, ia kemudian membuka toko itu dan masuk.

Para pegawai pun ikut masuk. Mereka menaruh barang mereka di ruang karyawan dan kemudian melakukan tugas seperti biasa. Jennie sendiri mulai berkeliling dan mengecek stok kue dan memilah jika ada yang kurang layak.

"Semoga hari ini banyak pengunjung yang datang." Gumamnya. Ini adalah harapan yang selalu ia ucap di setiap harinya.

***
Kuliah hari pertama tidak terlalu buruk bagi Taehyung. Ia tadi juga sempat berkenalan dengan beberapa teman barunya. Mereka semua baik dan juga ramah kepadanya. Apalagi Jimin, lelaki manis itu sangat periang dan tipe orang yang mudah akrab. Ia yang pertama mengajak Taehyung berbicara dan mengenalkannya kepada teman yang lainnya.

"Kegiatannya sedikit membosankan ya?" Bisik Jimin.

Sedari tadi sudah ada tiga mata kuliah yang diajarkan oleh dosen yang berbeda dan ketiganya hanya berisi perkenalan saja. Siapa dirinya? Mata kuliah apa yang akan diajarkan? Pembahasan kontrak kuliah dan apa saja konsekuensi yang diterima jika melanggar aturan perkuliahan, semua hanya membahas itu dan Jimin merasa bosan.

Taehyung hanya tersenyum mendengar ucapan temannya itu.

"Untung saja tinggal satu mata kuliah. Setelah ini kita bisa pulang." Ucap Jimin senang. Taehyung pun melihat jam yang ada di pergelangan tangan kirinya, sudah pukul dua siang ternyata. Jika tinggal satu mata kuliah lagi, kemungkinan pulang pukul 4 sore. Hah, masih lama juga ternyata.

Taehyung menghela napas kasar dan kembali fokus mendengarkan.

***
Jennie tersenyum ramah kepada para pelanggan yang datang. Beruntung hari ini lumayan ramai dari pada hari-hari sebelumnya. Ia merasa senang dan bersemangat. 

"Selamat datang!" Lonceng pintu terdengar, Jennie mengucapkan selamat datang dan melihat sosok yang baru saja memasuki tokonya.

"Dia lagi."  Batinnya.

Dangerous Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang