48

1.1K 156 42
                                    

Apa yang diucapkan bunda ternyata benar. Memasuki akhir tri semester awal, Taehyung sering merasa mual, apalagi saat pagi dan malam menjelang tidur. Selain itu ia juga menjadi pilih-pilih dalam makanan. Ia menjadi sensitif terhadap bau makanan yang menyengat seperti seafood atau makanan lain yang memiliki bau yang kuat.

"Kakak~" Taehyung bergelayut manja di lengan Jungkook. Menyandarkan kepalanya di lengan sang kekasih dengan raut yang cemberut.

"Ada apa, hm?"

"Mulutku terasa pahit sekali. Aku ingin makan sesuatu yang segar." Ucapnya seraya membayangkan makanan yang sedang ia inginkan.

"Kamu ingin makan apa, Sayang?"

Jungkook mengelus pucuk kepala Taehyung dengan lembut.

"Mangga. Aku ingin mangga yang tidak terlalu matang. Pokoknya yang masih ada rasa asam-asamnya."

Jungkook mengernyitkan dahinya. Sebenarnya permintaan Taehyung bukan sesuatu yang aneh dan langka. Tapi masalahnya ini sudah pukul 10 malam. Jarang sekali ada toko buah yang buka di jam segini.

"Kalau belinya besok pagi bagaimana? Ini sudah malam, Sayang."

Taehyung melepas rangkulannya dengan kasar.

"Aku kan inginnya sekarang, masa suruh nunggu besok?" Ucapnya dengan nada yang ketus.

"Baiklah, aku akan coba cari." Jungkook beranjak dari duduknya, berniat melangkah tapi urung karena Taehyung mencekalnya.

"Aku ikut ya?" Pintanya dengan nada yang manja.

"Tapi ini__"

"Aku marah kalau kakak menolak!"

Jungkook hanya menghela napas pasrah. Ia tidak bisa menolak karena Taehyung sudah memperingatinya. Oleh karena itu, hanya anggukan yang bisa ia berikan.

"Pakai jaket yang tebal. Udara di luar dingin."

Taehyung tersenyum lebar saat mendapat persetujuan dari kekasihnya. Ia pun dengan semangat berjalan menuju kamar untuk mengambil jaket tebal seperti yang Jungkook perintahkan barusan.

"Sudah! Ayo!" Taehyung merangkul lengan Jungkook, lalu berjalan beriringan menuju luar. Tak lupa ia mengunci pintu utama dan juga gerbangnya.

"Kalau tidak nemu mangganya, bagaimana?" Jungkook berucap setelah menghidupkan mesin mobilnya.

"Semoga saja ada. Kalau tidak, nanti anak kita jadi ileran, bagaimana?"

Jungkook menghela napas, sebenarnya ia tidak begitu percaya dengan mitos-mitos seperti itu. Dulu saat Jennie mengidam dan mendapat semua yang diinginkan, Yura tetap ileran. Jadi Jungkook menyimpulkan bahwa sepertinya semua bayi memang melewati masa ileran itu, tak berpengaruh dengan ngidam yang kesampaian atau tidak. Tapi Jungkook memilih diam, dari pada Taehyung menjadi marah karena beranggapan bahwa ia tidak ingin mengusahakan mencari sesuatu yang Taehyung inginkan.

"Baiklah, semoga kita mendapatkan mangga sesuai yang kamu inginkan."

***

Setelah setengah jam berkeliling mencari mangga, akhirnya mereka mendapatkan juga. Beruntung di supermarket 24 jam, ada stok mangga yang masih tersisa. Hanya saja ini sudah matang dan mungkin tidak sesuai seperti yang Taehyung minta.

"Bagaimana?" Tanya Jungkook setelah memberikan mangga itu kepada Taehyung.

"Ini sudah matang. Tapi ya sudahlah, kita pulang saja." Ucapnya dengan nada yang lemah. Sepertinya ia sedikit kecewa karena mangga yang didapat tidak seperti keinginannya.

Dangerous Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang