49

982 143 14
                                    

Yura tersenyum melihat dua orang dewasa yang sedang mengobrol di hadapannya. Itu adalah Jennie dan Ji Yong, orang tua kandungnya. Setelah pertemuan serius di kontrakan Taehyung saat itu, kini hubungan mereka berangsur-angsur membaik. Yura juga sudah mulai membiasakan memanggil Ji Yong dengan sebutan papa. Itu sungguh panggilan yang membuat Ji Yong merasa sangat bahagia.

"Jadi, kamu benar-benar ingin keluar dari rumah itu?" Tanya Ji Yong.

Jennie menganggukkan kepalanya seraya menyuap makanan ke dalam mulutnya.

"Lalu, kamu berencana tinggal di mana?"

Jennie menyelesaikan kunyahannya sebelum kemudian menelannya.

"Entahlah, aku akan coba mencari sebuah apartemen."

Ji Yong menghentikan kunyahannya. Sebenarnya ia ingin menawarkan Jennie untuk tinggal bersamanya dan juga Yura. Tapi ia merasa takut untuk bilang. Ia takut jika nanti Jennie malah berpikiran yang tidak-tidak kepadanya.

"Lalu tentang tokomu? Bukankah itu pemberian dari Jungkook?"

Setelah proses perceraian Jennie dan Jungkook, Ji Yong menjadi penasaran tentang hubungan keduanya. Oleh karena itu, mumpung bersama, ia ingin menanyakan sesuatu yang membuatnya merasa penasaran.

"Jungkook memberikan toko itu kepadaku."

Ji Yong menganggukkan kepalanya. Ternyata Jungkook tidak benar-benar mengambil semuanya. Ia masih baik karena membiarkan Jennie memiliki toko yang selama ini ia kelola.

"Tapi aku harus mengganti nama toko itu. Menurutmu, apa nama yang bagus untuk toko itu?"

Ji Yong menetap raut Jennie cukup lama seraya memikirkan nama yang cocok untuk mengganti nama toko itu.

"Kenapa tidak kamu ganti dengan namamu? Jennie's Bakery, bukankah itu terdengar bagus?"

Jennie tersenyum dan mengangguk.

"Ya, itu bagus." Ucap Jennie.

"Ngomong-ngomong, kapan kamu akan mencari apartemen?" Tanya Ji Yong.

"Em... Mungkin besok."

Yura yang sedari tadi memperhatikan pun kemudian menyela, "Kenapa mama tidak tinggal bersama kita saja, Pa?" Tanyanya.

Dua orang itu saling bertatapan. Sebenarnya Ji Yong sama sekali tidak keberatan. Ia bahkan merasa senang karena Yura membantunya menanyakan sesuatu yang memang sedari tadi ingin ia tanyakan.

"Em... Bagaimana?" Tanya Ji Yong dengan nada yang sedikit ragu.

Jennie terlihat berpikir, ia merasa bimbang karena merasa tidak enak jika tinggal bersama mantan kekasihnya. Apalagi mereka tidak memiliki hubungan yang layak untuk tinggal seatap.

"Kamu bisa menimbang tawaran barusan. Aku sama sekali tidak keberatan jika kamu ingin tinggal bersamaku dan Yura."

Jennie hanya menyunggingkan senyumannya. Ia tidak bisa cepat memberikan keputusan karena ia sendiri masih merasa bimbang.

"Baiklah. Aku akan memikirkannya terlebih dulu."

***
Taehyung hanya menundukkan kepalanya saat mendengar gunjingan orang-orang tentang kehamilannya. Beragam rumor terdengar, membuat orang-orang berpikiran macam-macam terhadapnya. Ingin sebenarnya ia menyanggah atau meluruskan semuanya. Tapi ia terlalu enggan, ia memilih diam dan hanya sesekali menghela napas panjang saat seseorang berbicara pedas kepadanya.

"Taehyung?" Taehyung mendongakkan kepalanya saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Ya? Oh, Pak Bogum?" Bogum menyunggingkan senyumannya membuat Taehyung turut tersenyum karenanya.

Dangerous Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang