4

1.8K 190 80
                                    

"Astaga!"

Taehyung tidak dapat menahan senyumannya. Ini adalah pertama bagi dirinya diperhatikan oleh seorang pria. Selama ini, bisa dibilang ia merasa haus kasih sayang, terutama dari figur seorang ayah.

Ayah meninggal sejak Taehyung masih balita. Tak banyak kenangan yang ia ingat. Ia hanya sesekali mendengar cerita tentang figur itu dari bundanya. Meski bunda sudah berusaha keras menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anaknya. Taehyung merasa itu belum cukup. Ia masih butuh figur ayah dalam hidupnya.

Ada satu ketika saat Taehyung merasa iri dengan temannya. Saat hujan deras, para ayah datang untuk menjemput anaknya, membawakan payung dan mendekap melindungi tubuh anaknya dari hujan. Taehyung hanya tertawa hambar melihat dirinya yang terpaku sendirian, menanti hujan itu reda tanpa seorang pun yang menjemputnya. Ia juga merasa iri saat temannya bercerita banyak tentang bagaimana perhatiannya ayah mereka. Memberikan sebuah hadiah, membelikan makanan kesukaan, mengajari mereka cara mengendarai sepeda, dan kadang menjadi orang terdepan yang membela mereka. Taehyung juga ingin merasakan itu semua.

"Kak Jungkook orang yang perhatian." Gumamnya pelan.

Ia menghabiskan ramyeonnya dan menaruh peralatan bekas makannya di wastafel. Tak lupa ia juga langsung membersihkannya.

"Selesai."

Taehyung mengeringkan tangannya dan kemudian kembali ke kamar.

***

"Taehyung belum bangun?" Tanya Jennie saat ia tidak melihat entitas adiknya sedari pagi.

"Biar bunda yang membangunkannya."

Bunda melangkah menuju kamar Taehyung dan membukanya dengan kasar. Ia mendadak kesal melihat Taehyung yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Taehyung bangun! Ini sudah jam berapa? Bukannya kamu harus ke kampus sekarang!" Bunda mengguncang tubuh Taehyung agar anak itu cepat bangun.

"Memangnya ini jam berapa, Bun?" Tanya Taehyung. Ia masih enggan membuka matanya.

"Jam 7, Taehyung. Ayo cepat bangun! Huh, gitu mau tinggal sendiri kamu. Pasti akan banyak bolos karena kamu susah untuk bangun."

Taehyung mendudukkan dirinya dengan wajah bantal yang masih ketara. Tanpa bicara ia beranjak dan berjalan menuju kamar mandi.

"Sial! Kenapa aku malah ketiduran?" Batinnya.

Ini adalah salah satu kebiasaan buruknya jika terbangun lewat tengah malam. Ia akan susah untuk tidur kembali. Namun anehnya saat fajar, ia merasa ngantuk dan kembali tertidur. Itulah salah satu alasan yang membuatnya malas tidur lebih awal. Ia cenderung tidur larut malam agar tidak terbangun lagi saat petang.

"Bunda tidak bisa ya membangunkan dengan cara yang lebih lembut? Bikin bad mood saja."
Gumamnya. Rasanya kesal sekali jika dibangunkan dengan cara kasar seperti tadi. Seharusnya pagi hari itu dikasih yang manis-manis biar lebih semangat menjalani hari. Bukan malah disambut dengan omelan pedas yang menusuk hati.

Taehyung dengan cepat menyelesaikan mandinya dan berganti pakaian. Tak banyak hal yang harus ia siapkan, hanya perlu membawa buku, dompet, dan peralatan tulis yang lainnya. Oh satu lagi, ia tidak boleh lupa membawa handphonenya.

Ia keluar kamar dan menuju ruang makan. Semua orang sudah berada di sana, tinggal dirinya saja.

"Ayo sarapan bersama." Ajak Jennie dengan senyuman ramahnya.

Taehyung tersenyum dan duduk di sebelah Jungkook, kebetulan hanya kursi itu yang masih kosong.

"Mulai besok, kamu harus bisa belajar memenejemen diri dengan baik. Tidur dan bangunlah tepat waktu, jangan sampai kesiangan seperti tadi. Kakakmu kan banyak yang harus diurus kalau pagi, jangan menunggu dibangunkan."

Dangerous Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang