35

1.2K 166 208
                                    

Jungkook tiba di rumahnya pukul 7 pagi. Ia langsung berjalan menuju kamar untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah semuanya siap, ia turun ke lantai dasar untuk sarapan bersama istri dan juga anaknya.

"Bagaimana semalam? Sudah selesai ngerjakan tugasnya?" Jennie bertanya seraya mengambilkan makan untuk suaminya.

"Ya, semuanya lancar dan bisa terselesaikan." Jawabnya.

Jennie hanya melirik sekilas seraya menyunggingkan senyuman yang terkesan meremehkan.

"Kamu berbohong lagi, Jungkook."

"Ini sarapanmu." Jennie mengulurkan piring yang sudah berisi nasi dan lauk kepada Jungkook.

"Terima kasih." Ucapnya setelah menerima makanan itu.

"Ya."

Mereka pun memulai sarapan tanpa obrolan seperti biasa. Ketiga orang itu saling diam. Antara menikmati makan serta sibuk dengan pikiran-pirikan random yang memenuhi isi kepala mereka.

"Papa, minggu besok kita jalan-jalan ya?" Pinta Yura.

Jungkook menghentikan makannya sejenak untuk memperhatikan sang anak yang sedang berbicara. Ia terlihat berpikir sejenak, lalu kemudian menganggukkan kepalanya.

"Baiklah. Memangnya kamu ingin jalan-jalan kemana, Sayang?"

Yura yang ditanya pun menyunggingkan senyuman. Ia merasa senang karena Jungkook bersedia mengajaknya berjalan-jalan hari minggu besok.

"Bagaimana kalau pantai? Kita lama sekali tidak ke pantai."

Jungkook tersenyum, mengusap pucuk kepala Yura dengan penuh kasih sayang.

"Oke. Kita ke pantai."

"Horee!!"

Jennie tersenyum. Ia merasa bersyukur karena sang anak meminta langsung kepada Jungkook untuk jalan-jalan bersama. Rasanya sudah sangat lama mereka tidak melakukan quality time bersama keluarga. Mungkin dengan melakukan banyak hal bersama, hubungan dia dan suami juga bisa kembali mesra seperti sebelumnya.

"Pagi ini Yura berangkat dengan kamu ya? Aku harus cepat-cepat ke kampus soalnya."

Jennie menganggukkan kepala. Ia mengambilkan tas kerja Jungkook dan membawakannya sampai depan pintu rumah.

"Ini." Jennie mengulurkan tas itu kepada Jungkook.

"Terima kasih."

Jungkook beranjak, namun Jennie dengan cepat meraih lengan Jungkook.

"Jungkook, kamu melupakan sesuatu." Ucapnya saat Jungkook menoleh ke arahnya.

"Apa?" Tanyanya.

"Kamu melupakan kebiasaanmu?"

Jungkook mengernyitkan dahinya.

"Kebiasaan apa yang dia maksud?"

Jennie yang tidak sabar melihat respon bingung dari Jungkook pun dengan cepat meraih kepala Jungkook dan membubuhkan sebuah kecupan di bibirnya.

"Apa kamu lupa?" Tanyanya.

Jungkook menyunggingkan senyum terpaksa. "A_ah iya. Maaf aku melupakannya."

Senyuman Jennie memudar. Jungkook berucap seperti itu tanpa dosa sedikit pun. Bahkan setelahnya, ia benar-benar berlalu begitu saja tanpa peduli dengan perasaan Jennie yang terluka.

"Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi, Jungkook?"

Setetes air mata turun begitu saja. Ia sungguh merasa behwa perlakuan Jungkook hari demi hari semakin berbeda kepadanya. Tak ada lagi  rasa cinta yang ia tunjukkan, bahkan kebiasaan-kebiasaan yang biasa ia lakukan pun kini terlupakan.

Dangerous Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang