30

1.2K 181 91
                                    

Jennie terlihat gusar saat tak menemukan keberadaan Yura di sana. Ini memang salahnya karena terlambat menjemput anaknya, tapi biasanya Yura tidak seperti ini. Anak itu akan tetap menunggu sampai ia datang.

"Yura, kamu di mana?"

Ia mencoba menghubungi suaminya, mungkin saja Jungkook sudah menjemput Yura tanpa sepengetahuan dirinya.

"Hallo, Jungkook."

"Ya, ada apa?"

Jennie menggigit bibirnya gelisah. "Apa Yura bersamamu? Kamu menjemputnya?"

"Apa yang kamu bicarakan? Aku di kampus sekarang."

"Berarti dia tidak bersamamu? Astaga! Lalu dia di mana?"

Jennie semakin bingung. Ia sudah mengelilingi tempat itu, namun Yura tidak ada di mana pun.

"Tetap di situ. Aku akan ke sana sekarang."

Panggilan terputus. Jennie pun kembali ke mobilnya dan menunggu kedatangan suaminya.

***

Ji Yong merasa bahagia saat melihat raut Yura yang ceria. Anak itu menggandeng tangannya dengan erat, sesekali melompat-lompat lucu saat ia merasa tertarik melihat sesuatu.

"Om, lihat boneka itu!" Yura menarik tangan Ji Yong mendekat pada dinding kaca dengan hiasan beberapa boneka di baliknya.

"Boneka beruang itu terlihat lucu." Ucapnya seraya menunjuk satu boneka berukuran sedang berwarna coklat.

"Yura mau?" Tanya Ji Yong.

"Ya, aku mau."

Ji Yong pun menarik tangan Yura untuk masuk, membawanya mendekat menuju boneka beruang yang ia suka. Anak itu terlihat antusias, bahkan ia melepas tautan tangannya pada Ji Yong dan membawa boneka itu ke dalam pelukannya.

"Om, aku suka ini." Ucapnya diiringi senyuman bahagia.

"Baik, Sayang. Aku akan membelinya untukmu."

"Yeey! Om tampan memang yang terbaik."

Setelah menyelesaikan pembayaran, mereka berdua kembali berjalan menuju lantai dasar. Niatnya sih untuk membeli makan dan juga beberapa cemilan.

"Aku mau ice cream rasa coklat." Ucap Yura saat melihat menu ice cream di papan menu yang terpajang di toko itu.

"Baiklah, selain itu?"

Gadis itu mulai memindai setiap gambar yang terpampang di papan menu. Di sana terdapat beberapa makanan berat seperti mie, burger, serta beberapa minuman lain.

"Aku mau burger saja, Om."

"Oke."

Setelah memesan dan membayar, mereka pun duduk di salah satu meja yang terletak dekat dengan jendela. Dari tempat ini, mereka dapat melihat lalu lalang orang di luar sana.

"Om, aku senang sekali bisa jalan-jalan seperti ini. Sudah lama sekali rasanya, mama dan papa tidak mengajak Yura jalan-jalan. Mereka sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka."

Yura menundukkan kepalanya. Dari raut wajahnya, tersirat sekali kekecewaan dan kerinduan di sana. Hal itu membuat Ji Yong sedikit terluka. Meski belum dapat dipastikan jika Yura adalah anaknya, tapi Ji Yong sangat menyayanginya. Entahlah, bahkan sejak pertemuan pertama mereka, ia sudah merasakan perasaan yang berbeda pada Yura. Perasaan asing yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Hei, jangan sedih dong." Ji Yong mengelus surai hitam itu dengan lembut.

"Nanti jika Yura ingin jalan-jalan dan orang tua Yura tidak bisa mengantarkan, Yura bisa menghubungi om. Om akan antarkan Yura ke mana saja."

Dangerous Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang