TAPME HULUP AUD

132 14 1
                                    

Kalian tau apa yang lebih buruk?

Kehilangan orang tua bersamaan tepat dihari kelahiran mu sendiri.

Begitu membingungkan. Apakah harus dirayakan? Atau harus di tangisi?

Liam dan Tara begitu bingung.

Pegangan tangan di eratkan. Berada dalam ruangan kosong yang hitam. Tidak bisa melihat apapun selain merasakan kehadiran satu sama lain.

"Ara jangan pernah tinggalin Iam, hm?"

"Iam juga yah?" Penglihatan mereka gelap namun entah kenapa mereka bisa melihat satu sama lain. Tersenyum dengan manis diatas wajah sedih.

Shaaa

Dan hilang, tenggelam dalam kegelapan tanpa ujung.

Langit-langit putih dengan lampu gantung dan pernak-pernik lainya menjadi objek pertama kali dilihat.

Tara termenung. Ini .. seperti kamarnya.

"Mama?" Tara bangun cepat matanya meliar. "Papa?"

Ia hendak bangkit tapi genggaman tangan kanannya membuat aksi Tara terhenti. Menatap lekat Liam yang tidur meringkuk di sebelahnya.

"Iam bangun." Mengguncang tubuh Liam dengan cepat. "Bangun."

"Eungh." Kelopak mata terbuka. Liam langsung duduk menatap sedih adiknya disamping. "Ala hiks .. m-mama hueeee .. mama cama papa pergi."

Mata Tara berkilat ia memeluk sang kembaran, ikut menangis. "Huaaaa!!!"

Brak

Pintu dibuka kasar membuat objek menangis berhenti sejenak untuk menatap pelaku sedetik kemudian tangisan mereka kembali pecah.

Turun dengan terburu kemudian berlari untuk memeluknya. "HUAAAA MAMAAAA."

Tangisan yang begitu nyaring seperti habis dianiaya hingga komplek tetangga dapat mendengar nya.

"H-hei .. kenapa? Kenapa, hm? Mimpi buruk?" Ucapannya halus membuat tangisan mereka tambah kejer.

Wanita itu berjongkok. Menyamakan tinggi mereka. "Kenapa sih?" Mereka tidak menjawab. Melingkarkan tangan dilehernya lalu kembali menangis.

"Honey, kenapa?" Pria jakun mendekat dengan khawatir. Belum sempat menjawab Liam dan Tara sudah pindah haluan memeluk kaki pria itu sambil menangis.

Tidak sama dengan sebelumnya. Pria itu mengangkat Tara dan Liam dalam pelukannya dengan mudah. "Mimpi buruk, hm?"

"Hiks .. maapin Iam. Iam janji gak nakal t-tapi jangan tinggalin kita huee .. " Tara ikut mengangguk disela tangisannya.

Wanita tadi bersedekap dada. "Tumben?"

Liam menatap sedih. "M-mama marah?"

"Iya. Tadi kenapa teriak-teriak kayak gitu?"

"Eung?" Teriak? Otak kecilnya memutar ingatan yang samar-samar diingat.

"Mama jahat!"

"Liam.."

"Papa juga jahat!"

Mata mulatnya melotot ia menatap Tara lalu tak sengaja pandangan mereka menangkap satu objek yang sama.

Gelang rajut berwarna biru dengan motif bintang-bintang melingkar apik dilengan kanan mereka berdua. Buah tangan yang didapat dari Disneyland waktu itu.

"Mimpi?"

.

.

.

End

.

.

.

Benaran end guys ლ⁠(⁠・⁠﹏⁠・⁠ლ⁠)

Btw buat __Anonim__1 komen kamu mood banget 🤗😋

Dan mungkin (?) ada episode spesial kehidupan Tara dan Liam saat dewasa.

Jangan hapus dari perpustakaan kalian! Dan jangan lupa follow akun @ny_aydin1 untuk mengikuti cerita menarik lainya.

- perjuangan pemuda bisu yang melupakan kosakata

- hubungan kembar yang rumit (kalian pasti tau kan, cerita gw dulu, YOURS yang sekarang diunpub)

- petulangan Eisha di dunia fantasi yang punya cita-cita membangun kerajaan.

- si mungil Kalana yang berusaha mempertahankan sang tunangan bucinnya dari takdir.

- trik and tips dari Velicia buat kalian buat ngejar crush.

- kegabutan keluarga Leonhart dengan kebebasan si bungsu menjadi taruhan,
sebuah permainan Tom and Jerry yang menyenangkan dimulai.

- mencari tujuan hidup dan jati diri sosok rapuh nan pemberani, Lunar Sky. (Cerita angst pertama gw yang bikin gw sendiri nangis sesegukan bikin nya •́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀)

Dan masih banyak buangettt di draf

Tapiiii .. seperti biasa cuman bab awal saja trus kembali selingkuh naskah lain (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠) dan lama-lama gue kena writer blok

Segitu saja curhatan saya.

The Twin Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang