○ KAMPOENG KOERAWA 4 ●

333 52 37
                                    

"Ma kancanono aku turu!" [Ma temenin aku tidur!]

Salsabila baru saja mengunci pintu utama rumahnya kaget tiba-tiba putrinya sudah ada di belakangnya. "Loh tekan ndi? Perasaan kamu belom pulang terus mama kira nginep di rumahnya Fitri." [Tekan ndi = Darimana]

"Lewat pintu samping aku ma. Aku wedi mang lewat omah kosong bekase mahasiswa bundir terus pas tak toleh kok nde jendelane onok poci seh mentelengi aku." [Wedi = takut, mang = tadi, omah = rumah, bekase = bekasnya, tak toleh = ditoleh, onok = ada, mentelengi = melihat]

"Pintu samping wes mbok kunci?" tanya Salsabila.

"Dorong ma, aku wedi." [Belum ma, aku takut] jawab Salma.

"Yawes mama kunci-kunci pintu rumah sek soale Yu Ning karo Nurul wes turu," [Yawes = Yaudah, sek = dulu, karo = sama, wes = udah]

"Tak tunggu di kamar loh ma!" ucap Salma masuk ke dalam kamarnya.

"Iyo," jawab Salsabila lalu berjalan kearah dapur tuk mengunci pintu sampingnya. Setelah terkunci, ia memeriksa jendela kamarnya yang sudah terkunci, lalu ia keatas loteng rumahnya tuk mengunci pintu loteng.

Sekilas dari dalam ruangan lotengnya, ia mendengar Pandawa sedang bergurau di loteng rumah Pandawa. Ia mengintip kamar Nurul yang sedikit terbuka menampilkan adiknya tidur diatas kasur dengan keadaan terlentang disertai botol miras ditangan kanannya.

"Edan," gumam Salsabila menutup pintu kamar adiknya itu.

Ia turun tangga lalu mematikan lampu ruang tamu, menyisakan lampu kamar mandi dan dapur yang masih menyala.

"Mama wes belum? Salma selak pengen dirangkul!" [Selak = buru-buru, dirangkul = dipeluk] ucap Salma mengeraskan suaranya.

"Uwes iki loh wes," [Udah ini loh udah] jawab Salsabila sudah berada di dalam kamar putrinya yang memiliki vibes ketupatan karena berawarna serba hijau dan kuning.

"Uwes iki loh wes," [Udah ini loh udah] jawab Salsabila sudah berada di dalam kamar putrinya yang memiliki vibes ketupatan karena berawarna serba hijau dan kuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsabila menidurkan dirinya disamping putrinya lalu tubuhnya dipeluk dari samping oleh Salma. Ia mengusap-usap belakang kepala putrinya, "Ora biasane kamu lecekan." [Nggak biasanya kamu penakut.]

"Aku wedi tenan e ma saiki." [Aku takut beneran ma sekarang] Salma mengeratkan pelukannya ke sang ibu.

"Nggak mau makan dulu tah? Mama tadi dibeliin bandeng presto sama mas Dwi."

"Mama jangan nikah sama mas Dwi." kata Salma tiba-tiba.

"Salma nggak mau punya bapak satu kampung. Salma mama dapet bule kaya raya."

"Mama ora seneng bule," [ora seneng = nggak suka] jawab Salsabila.

"Aaaa Salma nggak suka Mas Dwi," kata Salma.

"Iya mama juga nggak suka Mas Dwi."

"Goroi mama!" [Bohong] Salma memanyunkan bibirnya dengan dahi merengut. "Jarene mbak Nurul mama suka ke villa Songgoriti sama mas Dwi." [Jarene = Katanya]

KAMPOENG KOERAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang