Eka memasang story di whatsaappnya saat dirinya mengelus wajah Ningsih yang masih memakai paes jawa disertai tengkuran diatas dua kakinya yang lurus. Jelas banyak yang me-reply statusnya yang dianggap ambigu.
Terlihat pengantin wanita yang bersiap mengulum miliknya, kata Panca.
"Mama nandi seh?" tanya Salma dengan wajah bantal baru saja keluar kamarnya hanya melihat kakak iparnya tengah merokok sambil bermain hp menjawab reply-an teman-temannya.
"Jalan pagi sama Yola." jawab Eka.
"Mesti anake asli ditinggal." dumel Salma berjalan kearah kamar mandi tuk mencuci wajah dan gosok gigi.
Ningsih menyodorkan sepiring nasi rawon sisa acara kemarin kepada Eka. "Ndang dimaem terus golek duit seng akeh." [Ayo dimakan terus cari uang yang banyak]
"Matur suwun sayangku," Eka menerimanya sambik tersenyum.
"Ya," jawab Ningsih lalu duduk di sampingnya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu ayah dari anak yang ada di dalam perutnya sekarang. "Yang sirah ku ngelu, aku pengen nang puskesmas." [Yang kepala ku pusing, aku mau ke puskesmas]
"Ojok kebanyakan obat kasian bayie, paling ngelu mu mung butuh istirahat." [Ojok = Jangan, mung = cuma] kata Eka Sambil mengelus-elus lengan Ningsih.
"Romantisnya," celetuk Salsabila masuk ke dalam rumah sambil menuntun Yolanda.
"Habis kemana Sal?" tanya Ningsih.
"Belanja mbak sama beliin kue lapisnya Yola di pasar gang songo." [Songo = sembilan] jawab Salsabila meletakkan belanjaannya di dapur.
"Maukah?" tawar Yola menyodorkan kue lapis berwarna hijau kepada Eka dan Ningsih.
"Mau..." jawab Eka membuat Yola memotong sedikit kue lapisnya tuk diberikan kepadanya. "Cedikit aja yah, Ola cuka nget nih kue nah..."
"Terimakasih cantik," Eka menerima sedikit potongan tersebut lalu mengusap pucuk kepala Yola yang menurutnya anak terlucu di kampoeng koerawa.
Ningsih jadi ikut tersenyum karena ia jadi membayangkan nanti jika anaknya lahir pasti anak sulung pandawa akan menjadi sosok family man.
"Ibuk!" panggil Yola berlari kearah Salsabila yang membereskan dapur.
"Dalem sayang," ucap Salsabila.
"Buk mau nda?"
"Nda," jawab Salsabila. "Buat Yola aja, ibu sudah kenyang."
"Ola tungguin ibuk ya..." Yola duduk di anak tangga bawah sendiri diangguki oleh Salsabila yang masih sibuk membersihkan dapur bekas acara kemarin.
"Mama ini ninggal Salma terus," protes Salma keluar dari kamar mandi.
"Mama wong yo mek ke pasar kamu gak kirane mau nang pasar." [Wong = orang, mek = cuma]
"Mboh wes males ambek mama," [Gatau dah males sama mama] ujar Salma merajuk lalu melangkahkan kakinya kearah kamarnya kembali.
"Kak caca mayah-mayah teyus." kata Yola.
"Wes biasa." jawab Salsabila kini mengepel lantai dapur setelah meja dapurnya sudah rapi dan cukup bersih.
Yolanda melihat keaarah atas tangga, ia mencoba menaiki tangga tersebut karena sudah merasa bosan menunggu Salsabila bekerja membersihkan rumah. Ia melihat pintu loteng balkon terbuka ia berjalan kesana melihat Dwiko sedang merokok di pagi hari.
"Om," panggilnya tapi tak digubris oleh Dwiko.
"Om wiwi..." panggilnya lagi, hanha dibalas lirikan sinis oleh Dwiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMPOENG KOERAWA
FanficKampoeng Koerawa-salah satu kampung pemukiman padat dan rata-rata isinya kaum adam berada di dalah satu kota daerah Jawa Timur. akseraaaa, 2024.