Bab 50

290 25 0
                                    

HAPPY READING

"Aku sudah menebak sebelum nya, terlebih kastil nya terletak sedikit jauh dari istana utama, dan juga kastil itu tidak begitu mewah dari kastil milik Issabela." jawab Chloe.

Alaia mengangguk, ia mengerti. "Ternyata walau sistem nya aneh, dunia ini juga masih memandang status."

"Tentu saja," Iranda menanggapi. "Di dunia kita dulu juga anak selir itu atau anak istri kedua di rahasiakan agar anak dari istri sah dapat bergerak bebas tanpa terbebani dengan kehadiran saudara beda ibunya."

"Tapi... Bukankah kita juga seperti itu?" celetuk Gricella, ia mengerutkan keningnya. "Kita semua juga saudara juga beda ibu? Jika di lihat, bukankah hanya Kak Leo putra Ayah yang terlahir dari rahim permaisuri?" lanjutnya.

"Tapi Ayah tidak pernah membeda-bedakan kita, bahkan Kak Leo juga sangat menyayangi kita," tambahnya.

Chloe tertawa kecil mendengar itu. "Bukankah dari awal Ayah memang berbeda? Dari cara dia memperlakukan kita yang notabenenya adalah seorang perempuan."

"Tidak Eve," sanggah Gricella.

"Maksudmu?" Alaia bertanya heran.

"Bukannya mereka semua menikah karena perintah Kaisar? Itu artinya pernikahan itu walau kau sudah tua sekalipun semua orang tahu jika kau menikah, berarti tidak ada salahnya jika mempunyai anak dari pernikahan itu, terlepas dia dari seorang selir atau bukan." jelas Gricella.

"Tapi ini? Keberadaan nya tidak ada yang mengetahui, statusnya sama dengan kita, tidak di publish dunia luar. Tapi Ayah mempunyai alasan yang jelas akan hal itu, sedangkan Putri itu? Sekelas Arandela yang mempunyai rumor cacat saja masih di ketahui banyak orang jika ia Putri Avaloria." katanya yang membuat ketiga saudarinya diam.

"Kau benar," ungkap Chloe. "Dia seperti anak hasil dari pernikahan diam-diam." lanjutnya sembari menatap satu persatu ketiga saudarinya.

"Nah," Iranda bertepuk tangan. "Dia anak hasil dari pernikahan diam-diam yang tidak di ketahui Kaisar."

"Jika seperti itu, bukankah Raja bisa memperkenalkannya sebagai anak permaisuri?" tanya Alaia bingung.

Chloe menggeleng. "Tidak Ala, mungkin saja jarak umur Issabela dan Putri itu tidak jauh berbeda, atau bisa saja ciri fisiknya yang sangat berbeda, tidak mirip seperti Raja misal. Kaisar bukan orang bodoh, jika melihat ciri fisik si anak sama sekali tidak mewarisi gen dari si Ayah maka gen si Ibu. Sementara permaisuri kerajaan Frouthin ini aku rasa sangat persis seperti Issabela."

"Bukankah itu akan menimbulkan kecurigaan?" katanya dengan kekehan kecil.

Ketiga gadis lainnya mengangguk, mereka hening sesaat setelah pembicaraan itu.  Keadaan di luar sangat sejuk, matahari terbit tapi tidak membuat panas.

"Tuan, kau akan menuju kemana?" tanya Alaia, ia sedikit menyondongkan tubuhnya untuk melihat kusir sekaligus pemilik kereta kuda ini.

"Desa Sunfire." jawab orang itu singkat.

Gricella meringgis mendengar jawaban singkat itu, ia melirik ketiga saudarinya yang juga menatap dirinya.

"Jangan heran, kita ini perempuan, bisa mendapatkan hal seperti ini saja sudah termasuk keberuntungan besar." ucap Iranda acuh.

"Tuan apa aku boleh bertanya?" Chloe mengambil alih, kali ini ia yang berbicara pada si kusir.

"Ya ya ya, silahkan. Kau ingin bertanya apa?"

"Apa Tuan tahu letak dimana lautan Arfan?" tanya Chloe hati-hati.

Orang itu tidak menjawab, keadaan hening, hanya terdengar sura langkah kaki kuda dan suara ringkihannya.

Four Princess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang