"mba kamar atas mana Caca Indira Maulida nomor berapa ya??" Ucap Riyan pada resepsionis , ini adalah hotel ke 6 yg ia datangi . Sengaja Riyan seolah seperti sudah janjian dengan Caca di hotel itu .
Resepsionis itu pun menunjukan kamar Caca dan saat benar yg di maksud ada Caca kekasih nya Riyan pun segera mendatangi kamar itu . Riyan menyuruh seseorang untuk mengetuk kamar hotel Caca agar ia mau membuka pintu kamar nya .
Sementara malam itu Caca sudah tertidur lelap karna menangis terus menerus . Matanya pun sudah sangat bengkak karna menangis . Saat suara ketukan pintu terdengar dari depan kamar Caca , Caca pun dengan malas berjalan menuju pintu untuk membuka nya .
Saat Caca membuka pintu kamar nya sudah ada orang yg menyiapkan makan malam di atas meja yg di dorong yg biasa di pakai ob di hotel untuk memberikan makan malam atau pun sarapan pagi , tak lupa dengan ada tulisan kata maaf di atas nya . Ia tahu itu dari siapa karna kalau bukan Riyan siapa lagi yg akan melakukan hal ini padanya apalagi ini di bandung .
Saat Caca akan menutup pintu kamar , dengan cepat Riyan menahan pintu itu agar tak tertutup . Seketika Caca pun kaget dan kembali menahan air matanya yg kini mulai terasa sesak lagi di dada nya
Riyan pun berhasil masuk ke dalam kamar Caca , dan melihat kekasih nya itu kini di depan nya . Matanya terlihat sembab bahkan seperti bengkak karna menangis , Riyan segera memeluk Caca dengan erat seperti tak mau kehilangan Caca untuk kedua kalinya . Namun Caca tak membalas pelukan itu , ia hanya diam tak tahu harus berbuat apa . Namun dalam hatinya ingin sekali Caca membalas pelukan Riyan padanya .
Riyan : sayang kamu kenapa sih?? Kenapa mesti kabur kaya gini?? Aku khawatir ca...
Riyan : aku bawa masuk makan malam nya ya , kita duduk dulu .
Riyan kembali membuka pintu dan mendorong stand makan yg ada di luar dan di bawa nya ke dalam . Ryan tau disaat seperti ini Caca pasti tidak akan ingat makan .
Kini mereka sudah duduk di sofa , Riyan mengusap wajah sembab Caca . Setelah itu Caca menepis tangan Riyan dari wajah nya .
Caca : kenapa jadi gini sih??
Riyan : gini gimana sayang??
Caca : kenapa kamu harus tanggung jawab sama kehamilan nya mentari?? Kamu bilang kamu bukan ayah nya kan?? Kenapa orang tua kamu minta kamu buat tanggung jawab Riyan??
Riyan : aku juga gk tau sayang... Tapi aku bakal buktiin kalo anak itu bukan anak aku ca.. kamu plis percaya sama aku
Caca : gimana kamu buktiin ke orang tua kamu?? Sementara mama dan papa kamu jelas meminta kamu untuk menikah dengan tari .
Riyan : ca... Plis jadi lah orang yg selalu mendukung aku , aku butuh support kamu . Aku butuh kamu selalu ada di samping aku , aku cukup minta sama kamu untuk jadi penguat di hidup aku , jangan gini . Rasa nya hancur banget ca kalau kamu menjauh dari aku kaya giniCaca pun menatap Riyan , memang ucapan Riyan terlihat sangat tulus padanya ia tahu Riyan tak berbohong karna dari sorot matanya Riyan jelas sangat mencintai Caca . Caca pun mengangguk pelan , ia pun perlahan meraih tangan Riyan yg menundukkan pandangan nya ke bawah .
Caca : maafin aku , maaf lagi-lagi aku gk bisa dewasa menghadapi masalah . Tetap ada di sisi aku ya?? Aku sayang banget sama kamu Riyan .
Mendengar hal itu dan tangan nya yg di genggam oleh Caca Riyan pun menoleh ke arah Caca , ia tersenyum dan bernafas lega . Tak banyak bicara Riyan langsung membawa Caca ke dalam dekapan nya . Kali ini Caca pun membalas pelukan Riyan padanya .
Riyan : makasih sayang... Aku gk akan pernah tinggalin kamu . Bantu aku untuk keluar dari masalah ini .
Caca : iya , sekali lagi aku minta maaf ya sayang .
Riyan : Uda... Kamu gk salah . Kamu gini juga karna kamu denger hal yg aku aja bahkan jijik ngebayangin nya . Kamu sekarang pasti belum makan kan?? Ini aku bawa makan malam untuk kamu .
![](https://img.wattpad.com/cover/367072135-288-k966969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Yg Salah
Short StoryKetika pertemuan lama menjadi sebuah perasaan baru . hubungan yg di jalani cukup lama itu kandas setelah orang baru datang di kehidupan mereka masing² .