52

1.7K 101 8
                                    

Tibalah hari yg di nantikan semua orang tiba , Caca pagi sekali sudah berada di ruang makeup untuk di dandani . Hatinya kini semakin gelisah tak karuan mendekati jam-jam yg semakin mendekati waktunya .

Begitupun dengan Riyan dan kedua orangtuanya yg juga telah bersiap-siap untuk menuju ke hotel dimana akan di adakan pesta pernikahan . Ryan melihat ponsel nya saat ia tengah menunggu mamanya yg sedang di makeup , ia menautkan alisnya ketika ada panggilan masuk dari Dimas .

"Dia ngapain sih nelfonin Mulu dari kemarin , pasti mau ganggu gue!!..." Ucap Riyan . Ryan kembali tak menggubris Dimas , ia kini membuka room chat di ponsel nya dan memberi kabar kalau sebentar lagi dirinya akan menuju ke hotel yg sudah siap dengan semua acara mereka nanti . Membaca pesan dari Ryan , Caca tersenyum kecil ia merasakan bahagia sekaligus tak karuan dalam hatinya .

Caca : pah???
Raka : hm?? Kenapa sayang??? Gugup ya??

Caca mengangguk , wajah nya terlihat sangat gugup dan gelisah . Raka tersenyum hangat kepada putrinya yg kala itu sangat amat terlihat gugup .

Raka : tenang ca , pak Hendra Uda bilang sebentar lagi menuju kesini .
Caca : iya pah...

Caca menghembuskan nafas nya kasar , hati nya benar-benar gelisah saat ini .

"Ya tuhan , lancar kan semua urusan ku hari ini , semoga semuanya berjalan lancar . Amin..." Gumam Caca dalam hatinya .

*****

Dani : pak Hendra mobil sudah siap .
Hendra : ohh oke , Ryan , ma... Ayo kita berangkat sekarang
Hana : iya pah , ayo sayang
Ryan : iya mah

Mereka berjalan menuju mobil yg sudah di siapkan , mobil yg sport berwarna hitam yg sudah di beri hiasan berupa pita dan bunga di depan mobil itu . Ryan tak bisa menyembunyikan kesenangan nya saat ini , ia benar-benar merasakan bahagia di hari yg sudah lama ia nantikan ini .

**********

Dimas : ca!!!!....

Teriak Dimas yg menerobos penjagaan di depan hotel , karna Dimas tak memiliki surat undangan maka ia tak di izinkan untuk masuk ke dalam area gedung hotel tempat acara Caca .

Dimas yg tak bisa masuk hanya bisa berteriak di luar itupun di usir oleh para bodyguard dari pak Raka . Mendapat laporan adanya kegaduhan di luar Caca pun bertanya pada papanya tentunya dengan raut wajah yg kembali terpasang gelisah .

Caca : pah , itu ada apa??
Raka : Uda di urus sama bodyguard di depan kamu yg tenang ya pokonya ini hari paling penting buat kamu . Kamu jangan mikirin apapun oke sayang???
Caca : iya , tapi itu siapa?? Teriak-teriak manggil Caca . Kaya nya Caca tau itu suara siapa , Dimas ya??
Ratih : biar mama temuin dulu ya pah , sebenarnya dia mau apa .
Raka : hmm... Anak itu , sudah papa peringatkan untuk tidak mengganggu hari ini tapi tetap saja . Biar papa yg ke depan , mama tunggu Caca aja .
Ratih : iya Uda .

Raka pun bergegas pergi ke luar dan menemui Dimas , terlihat Dimas yg tengah di kerumuni oleh para bodyguard nya . Raka menghampiri Dimas yg sedang berusaha melepaskan pegangannya dari para bodyguard Raka .

Raka : lepasin dia!!...

Mereka pun melepas Dimas , dan memberikan ruang untuk Raka bicara pada Dimas .

Raka : saya sudah peringatan kan bukan?? Tapi kamu masih berani mengganggu anak saya??
Dimas : om... Tujuan saya kesini untuk kasih tau om sama Caca , sebelum nya saya Uda coba buat hubungin Ryan dari kemarin tapi Ryan gk ada angkat telepon dari saya .
Raka : apa yg mau kamu sampaikan??!!...
Dimas : mentari melakukan sesuatu yg saya gk tau om , dia berusaha menggagalkan acara hari ini . Saya gk tau apa rencana dia , tapi dia bilang kalo salah satu dari Caca atau mungkin Ryan akan meninggal om . Saya cuma gk mau terlibat di masalah ini , dan saya gk mau om ganggu atau teror saya lagi om..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu Yg SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang