👇044👇

2.7K 239 30
                                    


*20 Juli 2024*

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Tubuh Laverza melayang di udara dengan sorot mata tajamnya penuh rasa kebencian dan kemarahan, manik mata semerah darah itu menatap kearah sang Raja iblis seolah mengajaknya untuk bertarung hingga akhir.

Aura yang Laverza keluarkan penuh permusuhan, Kane menatap wanitanya dengan sendu. Perasaannya terluka dibenci orang yang sangat dia cintai, tetapi inilah takdir mereka yang tidak akan pernah bisa bersama diberbagai kehidupan.

Kane hanya ingin dicintai dia rela melintasi waktu dan terlahir kembali demi bersama pujaan hatinya, berharap perasaannya terbalaskan tetapi yang Kane dapatkan sekarang hanya tatapan permusuhan dan kebencian dari wanitanya.

Apakah seorang Iblis tidak berhak mencintai, dan mendapatkan balasan akan perasaannya-?

Kane merasa para Dewa telah mengutuknya untuk tidak pernah mendapatkan kebahagiaan, dan bersanding dengan orang yang sangat dia cintai.

Kane menyadari kesalahannya dimasalalu yang menghancurkan dunia para Dewa, dan berakhir dengan kematian Dewa perang yang menjadi ayah dari Putri Alexsia.

Disitulah Kane bertemu dengan Alexsia, dan untuk pertama kalinya sang Raja Iblis merasakan perasaan jatuh cinta.

Hingga wanitanya rela meregang nyawa karena menolak untuk dia nikahi, dikehidupan keduanya Kane tetap tidak mendapatkan cinta dari Putri Alexsia atau Laverza.

Hanya tatapan yang sama seperti dikehidupan masalalu penuh permusuhan dan kebencian dari manik indah wanitanya, haruskah Kane merelakan semuanya demi kebahagiaan Laverza..?

Kane masih menatap Laverza yang tidak dapat mengendalikan mana nya, dan membuat pohon-pohon disekitarnya tumbang bahkan ada yang terbakar.

Kane melangkah mendekati Laverza, untuk menenangkannya.

" ALEXSA HENTIKAN-! " teriak Kane.

Kane terbang kearah Laverza mencoba menghentikan kemarahan wanitanya, tetapi Kane jusru mendapatkan serangan yang bertubi-tubi dari Laverza. Kane mencoba menghindari serangan itu karena dia tidak ingin melukai orang yang sangat dia cintai.

" Laverza tolong kendalikan dirimu, tubuh mu bisa hancur karena tidak bisa mengendalikan mana mu." Ucap Kane dengan sorot mata yang penuh kekhawatiran.

Laverza tidak mendengar apapun yang kane katakan, seolah pikirannya kosong dan tubuhnya tidak dapat dikendalikan. Hingga Laverza mengeluarkan pedang cahayanya pedang itu milik Dewa perang (Ayah Laverza/Putri Alexsia).

Laverza mengayunkan pedang cahayanya kearah Kane, mana yang besar ditambah pedang legend ditangannya, membuat kilatan cahaya berbentuk petir terus mencoba menyambar tubuh Kane tanpa henti.

LAVERZA SI FIGURAN  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang