Bab 10 (revisi)

16.2K 714 7
                                    

23 Juni, keluarga Bagaskara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23 Juni, keluarga Bagaskara

Suara benda yang dilempar ke lantai terdengar sangat nyaring di penjuru sebuah ruangan, setelah itu disusul teriakan keras dari seseorang yang terdengar marah.

“Kamu selingkuh dari aku, Mas?!” teriak seorang wanita yang diketahui istri dari sosok pria di depannya.

Kevin Bagaskara— sang suami hanya menatap diam istrinya yang sedang marah, dia membiarkan wanitanya mengeluarkan semua kemarahan yang bisa membuat dirinya tenang.

“Kenapa kamu diam aja, Mas? Jawab pertanyaan aku, Mas!” geram sang istri dengan air mata yang sudah mengalir.

“Kapan aku selingkuhi kamu?” tanya Kevin dengan nada tenang.

“Terus foto itu apa, Mas, kalau kamu nggak selingkuhi aku?!” seloroh sang istri dengan isak tangis yang terdengar lirih.

Kevin menghela napas panjang untuk menenangkan pikirannya.

“Itu editan, sayang. Aku nggak mungkin menduakan kamu, percaya sama aku, sayang,” ujarnya dengan nada selembut mungkin untuk meyakinkan sang istri— Wulandari Bagaskara yang sedang dilanda kegelisahan.

Jujur saja Kevin juga merasa bersalah kepada Wulan karena harus berbohong meskipun demi kebaikan wanita itu juga. Sebenarnya dia tidak selingkuh, foto perempuan yang dimaksud Wulan itu hanya temannya pada saat sekolah menengah atas. Temannya itu baru saja pulang dari Belanda untuk menuntut S2.

Kebetulan Kevin dan temannya bertemu di tempat yang sama hingga berakhir mengobrol untuk melepas rindu. Entah siapa sosok iseng yang memotret kebersamaannya dengan sang teman.

“Tapi di foto itu kelihatan seperti asli, Mas,” ucap Wulan terdengar putus asa seraya menatap sang suami dengan mata sedikit sembab.

“Nggak, sayang. Percaya sama aku, oke?” Kevin menarik tubuh Wulan ke dalam dekapannya dan mengelus rambutnya dengan lembut. “Udah, nggak usah nangis lagi, hm?”

Kejadian itu disaksikan oleh seorang gadis yang berdiri tak jauh dari mereka. Gadis itu hanya menatap mereka dengan datar seolah tak peduli dengan keributan yang baru saja terjadi.

Kevin yang tak sengaja melihat anak gadisnya itu pun sontak bertanya, “Udah pulang sekolah kamu, Nata?”
Gadis itu memanglah Ginata yang merupakan anak dari Kevin dan Wulan.

Ginata tidak mengetahui jika orang tuanya telah pulang dari Jepang untuk menjalankan bisnis. Lagipula kevin dan Wulan juga sibuk dengan pekerjaan mereka hingga melupakan dirinya yang membutuhkan kasih sayang. Terhitung empat hari kedua orang tuanya sudah berada di rumah, tetapi Ginata tidak mendapatkan kabar satupun dari mereka.

Memang Ginata jarang pulang ke mansion, dia lebih nyaman tinggal di apartemennya. Namun entah kenapa hari ini muncul perasaan ingin pulang ke mansion. Ketika telah sampai, ia malah disuguhkan oleh pertengkaran orang tuanya.

I'M FIGURAN! YESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang