Di rooftop sekolah terdapat dua pemuda yang saling menatap satu sama lain dari mimik muka mereka sangat serius dan datar.
Alih-alih masuk ke kelas dua pemuda itu lebih memilih berada di rooftop daripada mengikuti pembelajaran berlangsung.Siapa yang ingin menghukum mereka? Tanpa belajar pun mereka berdua sudah mengerti apa yang di jelaskan oleh guru sungguh mempunyai otak yang jenius.
"Gimana udah dapat?" Tanya pemuda datar.
"Belum dan secepatnya" jawab pemuda dengan rambut acak-acakan tak kalah datar.
"Jangan terlalu lama, gue percayakan semuanya sama Lo." ujar pemuda itu dengan datar tak ada senyum sama sekali di raut wajahnya.
Pemuda di depannya itu juga tak kalah datar apalagi matanya menatap tajam ke depan.
Pemuda itu tersenyum menyeringai.
"Pasti dan itu gak akan lama lagi cowok brengsek itu akan tahu akibatnya" pemuda itu berkata dengan sangat dingin.*****
Kring kring
Bel istirahat telah berbunyi nyaring.
"Sampai disini saja pembelajaran kita kali ini. Kita lanjutkan di pertemuan berikutnya, selamat siang" ucap pak Dadang.
Pak Dadang keluar dari kelas Liana di susul oleh beberapa murid juga keluar dari kelas.
"Li yok ke kantin" ajak Valen.
Liana mendongakkan kepalanya menatap Valen di depan mejanya itu.
"Emm, Valen kamu ke kantin duluan aja aku masih ada urusan bentar" jawab Liana halus dan sedikit tidak enak."Ya udah gue duluan nanti gue pesanin juga kayak biasanya kan" balas Valen.
Liana mengangguk kepalanya. Liana segera membereskan alat tulis dan segera ke taman belakang untuk menemui Axton yang kemungkinan sudah di sana.
Sebelum beranjak dari bangkunya Liana di buat mengernyitkan dahinya menatap Retta murid baru itu yang menatap Liana sinis.
"Apa kamu tengok-tengok gak jelas banget kamu" hardik Liana kenada Retta.
Retta memutar bolanya malas.
"Dih.., ternyata masih cantik kan gue ternyata" ucap Retta sinis.Liana menatap Retta dengan tatapan anehnya. "Emang gak bener nih anak kayaknya" gumam Liana.
Liana tak meladeni lagi retta yang menurutnya sangat aneh tiba-tiba gak ada hujan menatap dirinya dengan sinis lebih baik segera menghampiri Axton di taman belakang.
Liana berjalan sedikit berlari mengarah ke tanam belakang. Sampainya di sana Liana bisa melihat sosok pemuda dengan rambut acak-acakan duduk di salah satu bangku taman yang di sediakan.
"Kak Axton" panggil Liana telah sampai di dekat Axton.
Axton menoleh menatap gadisnya yang baru datang. Dia juga penasaran apa yang akan di ucapkan oleh gadisnya ini. Axton menggeser sedikit tubuhnya untuk Liana duduk di sampingnya. Liana yang mengerti pun langsung duduk di samping Axton berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FIGURAN! YES
Fantasy[tahap revisi] "eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuanya Aileen memasuki raga tokoh figuran dalam novel yang terakhir kali dia baca sebelum meninggal. "Eh...