Bab 25

9.9K 515 10
                                    

Di ruang guru lebih tepatnya ruangan bimbingan konseling (BK) terdapat Liana, nata and the geng serta Brayan, Naya dan Retta di ruangan itu sekaligus Axton dan Cedric juga berada di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang guru lebih tepatnya ruangan bimbingan konseling (BK) terdapat Liana, nata and the geng serta Brayan, Naya dan Retta di ruangan itu sekaligus Axton dan Cedric juga berada di dalamnya. Inti lion yang lain hanya menunggu di rooftop dari perintah Axton untuk tidak usah ikut ke ruang BK.

Setelah kejadian pertengkaran di kantin tadi mereka semua langsung di suruh ke ruang BK dengan pak budi selaku guru BK.

"Jadi gimana kejadian awalnya sampai bisa bertengkar satu sama lain" ujar pak Budi tegas menatap anak muridnya satu persatu di ruangan itu.

"Gini ya pak, saya sama Naya ingin memisahkan mereka semua,tapi dia malah melempar kursi ke saya dan Naya" jawab Retta sambil menunjuk muka Liana yang duduk di dekat Cedric.

Retta sesekali menatap axton yang hanya diam dengan raut wajah datarnya.

"Tampan benget"batinnya.

"Mereka berdua itu hanya caper pak, logikanya ya pak kalau ingin melerai kita bisa aja mereka panggil guru ke kantin" sahut nata sinis.

Liana hanya memutar bola matanya malas. Dia juga setuju dengan ucapan nata kali ini. Murid baru itu juga kenapa juga menatap axton mulu kalau di lihat-lihat.

"Bener begitu Liana?" Tanya pak Budi.

"Bener pak, tapi mereka mengatai saya duluan"balas Liana tanpa takut.

"Kapan kita ngatain Lo, njir" sahut Retta.

"Ada ya kamu sama dia ngatain aku sama nata kekanakan-kanakan dan bocah apa itu."

Retta menatap sinis Liana. "Emang bener kalian kekanakan-kanakan" gumam Retta.

Liana memang mengakui kalau dirinya salah sudah bertengkar di kantin menyebabkan kerusuhan di jam istirahat dan membuat para murid yang ingin mengisi perut mereka, jadi di urungkan oleh pertengkarannya dengan nata and the geng.

Pak Budi memijat pangkal hidungnya pening. Anak didiknya ini selalu membuat kepalanya pusing saja dengan segala kelakuan dan tingkahnya yang tidak bisa di tebak.

"Lalu nata dan para teman-teman ini kenapa" tanya pak Budi giliran menunjuk nata dan para sahabatnya.

"Dia rebut milik saya pak" jawab nata menatap Liana tajam.

"Heh kamu, kapan aku rebut milik kamu aku tanya!. Coba kamu tanya aja sama orangnya, tuh ada orangnya di sini" sahut Liana tak terima sambil menunjuk sosok yang di ributkan.

"Tadi kamu tiba-tiba datang ke kantin langsung labrak aku lalu nyiram aku pakai jus kalau kamu lupa aku ingetin, itu semua berawal gara-gara kamu tahu nggak" tambahnya.

"Iya pak mereka duluan yang cari gara-gara sama Liana" timpal Valen.

"Tapi Lo juga balas nata nyiram jus terus gelasnya Lo lempar ke wajah nata. Lihat tuh benjol dahi nata" sahut Riska sewot.

I'M FIGURAN! YESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang