Sudah hampir satu bulan Liana berada di dalam novel. Setelah kejadian kemarin Liana menghajar langit dan para sahabatnya, Liana menjalankan aktivitas seperti biasanya seperti tidak pernah terjadi sesuatu.Liana menatap pantulan dirinya di cermin full body yang menampilkan dirinya lengkap dengan seragam sekolahnya, wajahnya juga di rias tipis-tipis agar tampak segar dan tidak pucat.
Liana terkekeh kecil menatap dirinya sendiri. Mengingat dirinya dulu sebagai Aileen telah lulus sekolah menengah atas dan sekarang dia tak menyangka bisa merasakan kembali memakai seragam sekolah kurang lebih satu bulan berada di raga Liana.
"Lucu banget, kenapa aku bisa transmigrasi ke raga tokoh figuran di novel" gumam Liana.
Dia tebak alur novel meskipun sudah keluar jalur yang di ceritakan tidak menjamin alur novel masih berjalan dengan semestinya. Mungkin dia tahu atau tidak cerita masih sama dengan cerita asli atau sudah melenceng sangat jauh, banyak kejadian yang terjadi di novel love you Naya yang tidak selalu menceritakan kisah romance antara Axton dan Naya atau hanya sekedar menceritakan pembullyan yang dilakukan nata tokoh antagonis wanita.
Pasti banyak cerita yang di rahasiakan oleh penulis yang tidak pernah di ceritakan di dalam novel love you Naya, atau akan ada butterfly effect yang terjadi. entah itu terjadi di dirinya atau berimbas terhadap tokoh lain, kan gak ada yang tahu.
"Huff"
Liana menghela nafas panjang.
"Setelah masalah satu selesai pasti akan ada masalah baru yang melibatkannya lagi, menyebalkan shibal" gerutu Liana kesal.Meskipun sudah berusaha untuk menjaga jarak dengan mereka (para tokoh) dengan cara berteman dengan murid yang tidak di ceritakan di dalam novel atau sekedar melihat dari jauh tempat kejadian, tapi kenapa dia merasakan kalau mereka selalu menyeret dirinya ke dalam permasalahan yang mereka buat, itu sangat merugikan dirinya yang ingin menyelamatkan raga yang di tempati ini agar tidak berakhir tragis seperti di dalam cerita novel.
Sangat lama Liana melamun di depan cermin full body tak menyadari ada seseorang yang memasuki kamarnya. Cedric di mintai tolong oleh bubunya untuk memanggil adeknya itu sarapan, tapi Cedric mengetuk pintu kamar adeknya berulang kali tidak ada sahutan. Cedric berinisiatif untuk membuka kamar adeknya takut terjadi sesuatu kepada adeknya itu.
"Dek?."
Panggilan Cedric membuyarkan lamunan Liana. Liana menatap Cedric dengan mengerutkan keningnya bingung. Sejak kapan abangnya itu ada di dalam kamarnya? Kenapa dia tak mendengar langkah kaki abangnya?.
"Kenapa melamun dek?, Abang lihat ana belakangan ini suka melamun ada apa dek coba cerita sama Abang" ujar Cedric lembut tatapannya sangat hangat menatap adeknya.
"Apa yang selalu adek pikirin di otak kecil adek Abang,hm?" Tanya Cedric.
"Ana nggak apa-apa kok bang, tenang aja ana cuma kepikiran pr ana udah di kerjain belum" jawab Liana dengan senyum terbaiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FIGURAN! YES
Fantasy[tahap revisi] "eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuanya Aileen memasuki raga tokoh figuran dalam novel yang terakhir kali dia baca sebelum meninggal. "Eh...