"Bibi! Kau tahu apa yang terjadi di perusahaan Alpha Gray tadi?"
Adriana baru selesai gym, langsung dihadapkan dengan keluhan Gisele Beer. "Ada apa lagi? Kau tidak bisa sabar sebentar? Lihat, tubuhku masih penuh keringat, setidaknya tunggu aku membersihkan diri."
"Tidak bisa, Bibi!"
"Ada apa memangnya?"
"Jarden mengakui hubungannya dengan wanita lain di perusahaan! Semua karyawan tahu tentang dia yang berselingkuh dariku!"
Adriana memijat pelipisnya, "Itu saja?"
Mata Gisele memelotot, "Itu saja? Sesantai itu Bibi mengatakannya?!"
"Terus kau berharap apa, Gisele? Kalian belum menikah, biarkan saja Jarden dengan dunianya. Setelah menikah, dia akan fokus pada dirimu. Percaya saja,"
Gisele mengepalkan tangannya dengan kuat, dia pergi dengan membawa kekesalan dihatinya meninggalkan Adriana yang mendengus kasar. "Andai tak mengingat tentang Ayahmu, tidak akan aku jodohkan wanita tak ada adab sepertimu dengan Jarden."
Dia pun berjalan keluar ruang gym, disusul kedatangan pelayan yang langsung memberikan handuk pada dirinya. "Aku ingin menenangkan diri, jangan biarkan siapa pun menemuiku."
"Baik, Nyonya besar."
Didalam mobilnya, Gisele mengetik sebuah pesan yang dia kirimkan ke nomor Alina Figura. "Aku tunggu di restoran dekat perusahaan Alpha Gray sekarang!" Ketiknya, setelah itu, baru dia menyalakan mobil dan pergi menuju restoran yang sudah dia sebutkan.
Tak lama, Gisele tiba ditempatnya membuat janji dengan Alina. Di sana juga sudah duduk Alina seorang diri.
"Ada apa Anda meminta bertemu, Nona?"
"Katamu, kau mau ikut denganku menghancurkan sekretaris sialan itu kan?"
"Benar, Nona."
"Kita lakukan malam ini juga! Kita harus buat rencana sekarang,"
Alina Figura tersenyum miring, ternyata secepat ini dia memancing Gisele untuk mulai bertindak menghancurkan Amelie. "Kalau begitu, saya sudah punya rencana, Nona."
"Apa? Cepat beri tahu aku!"
Alina mendekat, dia membisikkan sebuah rencana yang sudah dia kantongi sejak lama namun tak ada kesempatan untuknya melaksanakan. Rencana yang menggiurkan, membuat Gisele ikut tersenyum penuh arti. "Jika rencana ini berjalan mulus, akan aku pastikan, kau memiliki jabatan penting di perusahaan Alpha Gray."
Alina tersenyum lebar, satu dayung, dua pulau terlampaui. Kalau begini, dia merasa keberuntungan bukan lagi milik Amelie melainkan miliknya. Kau akan segera hancur, Amelie.
***
"Terima kasih atas kerjasamanya, Tuan."
"Ya, terima kasih kembali atas kerja keras Anda, sekretaris Elysia."
Kedua rekan kerja Jarden pergi setelah berjabat tangan, tepat setelah pintu ruang VVIP tertutup, Jarden duduk kembali di kursi dengan raut wajah dingin. Melihatnya, kening Amelie berkerut. "Kamu kenapa, Ar?"
"Tidak,"
"Bilangnya tidak tapi wajah kamu semakin masam, kamu kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelahiran Kembali Amelie Elysia (Hiatus)
FantasíaAmelie Elysia pikir, hidupnya akan indah seperti alur novel. Tapi kenyataannya berbanding terbalik, dia terombang-ambing dengan segala badai masalah yang akhirnya .... Membawa dia kembali ke masa lalu sebelum perubahan utama dalam hidupnya terjadi...