23 - Suami Istri

2.2K 169 5
                                    

"Hentikan semua ini, Jayden. Aku muak,"

Bersama sepasang mata yang menyorot dingin, tangannya bergerak menarik lembut pinggang ramping sang wanita. Di tatapnya kian dalam penuh makna, yang akhirnya, dia terkekeh pelan. Memeluk semakin posesif, dengan kecupan-kecupan kecil dia layangkan pada bahu terbuka wanitanya.

"Muak kenapa, hm?"

Kegiatan yang keduanya lakukan telah bertahan lama, terhitung sejak 6 tahun terakhir ini. Hera yang awalnya hanya terjebak, malah semakin di jebak. Jayden benar-benar tak mau melepaskannya meski Hera pernah sekali kabur menjauhi pria itu. Hera, dia pergi sejauh mungkin dari jangkauan Jayden tapi tetap saja tertangkap.

Di mana berhubungan tanpa status, bukan masalah besar untuk Hera. Wanita yang hatinya telah lama mati itu hanya menganggap, bahwa Jayden, tak lebih dari bajingan haus selangkangan. Untuk apa menaruh hati padanya? Dia hanyalah penyokong sperma dan teman ranjang panasnya, tidak pantas sekali untuk dirinya cintai sepenuh hati.

Setelah Jayden puas dengan tubuhnya, pria itu akan tertidur sambil memeluk erat tubuhnya. Hera mulai muak, dia ingin cepat pergi karena tak nyaman berada dekat-dekat dengan Jayden. Dia ingin melepaskan penjara kedua tangan Jayden pada tubuhnya, tapi pria sialan itu, malah semakin menariknya, memeluknya kian tiada jarak.

"Jayden, lepas! Aku mau pulang,"

Jayden menenggelamkan wajahnya di antara bongkahan padat dada wanitanya, "Tidak. Aku masih mau lagi,"

"Biadab!"

Hera menahan kepala Jayden yang ingin mencium bibirnya, "Cepatlah cari istri! Dia yang akan menangani nafsu sialanmu ini dengan suka rela!"

"Tidak minat,"

"Jayden!!"

Hera sungguh jengkel, dia ingin menempeleng kepala Jayden namun urung ketika pria itu sudah berada di atas tubuhnya. "Setelah ini aku akan sibuk di Italia, akan lama kita tidak bertemu." Jayden menatap serius sepasang mata Hera yang menatapnya nyalang.

"Itu bagus! Karena artinya, kita memang harus berhenti dari semua hubungan ini!"

"Tidak akan pernah berhenti,"

"JAYDEN! Jangan buat enam tahun yang sia-sia ini semakin sia-sia jika aku harus melewati tahun-tahun selanjutnya tetap seperti ini."

"Cukup terima kenikmatan dariku, aku sedang tidak selera mendengar protesmu."

Jayden kembali melesakkan dirinya, menekan tiap-tiap titik sensitif sang wanita dengan begitu lembut. Hera yang semula menolak, mulai menikmati segala sentuhan di ronde kedua yang tengah Jayden berikan padanya.

***

"Kenapa, Ar?"

"Bajingan tengik itu tidak bisa dihubungi!"

Acara pernikahan telah selesai, seluruh media gempar akan tayangan pernikahan antara Jarden dengan Amelie yang meluas. Tak ada spekulasi buruk, semua positif menanggapi pernikahan antara pimpinan Alpha Gray dengan sekretarisnya sendiri.

Dan saat ini, di jam istirahat sebelum lanjut resepsi, Jarden tengah menghubungi Jayden. Berkali-kali dia menghubungi sang Kakak, ingin memastikan kehadirannya di pernikahan dia dengan Amelie tapi sampai ribuan kali pun, tidak ada yang di jawab.

"Ck! Si sialan itu!"

Jarden melempar ponselnya asal ke atas sofa, dia berbalik badan, melihat wanita cantik yang kini menyandang nama belakangnya tengah duduk di tepi ranjang. Dia tersenyum manis, mendekati Amelie yang juga tersenyum ke arahnya. "Cantik sekali Nyonya Amelie Elysia Grayson,"

Kelahiran Kembali Amelie Elysia (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang