Dua. Sepasang hanya ada dua. Mana mungkin jadi tiga? Empat? Lima?
Jika sebanyak itu, bukankah Itu squad?Hmm...
Arjuna.
Ketua BEM sekaligus mahasiswa berprestasi di universitas. Parasnya khas Laki-laki Bali. Berkulit sawo matang, dengan tinggi 175cm. Arjuna mahasiswa yang sangat supel. Mudah bergaul dengan siapapun. Temannya sangat banyak. Diantara pertemanan yang dia miliki, satu yang mencolok. Bergabung menjadi bagian dari geng Pentagon etika Atisha dan tiga teman lainnya. Member lengkapnya ada lima. Arjuna, Atisha, Laila, Suma dan Dipta. Mereka mahasiswa satu etika dari beda jurusan. Bertemu di program pelatihan Leadership yang di selenggarakan universitas bagi mahasiswa berprestasi supaya memiliki soft skill kepemimpinan. Mereka terkenal dengan sebutan Pentagon.
Arjuna menyukai Atisha sejak pertemuan pertama mereka di debat MAPRES – Mahasiswa berprestasi. Hanya Pentagon yang tau hubungan Arjuna dengan Atisha. Mereka berdua tidak terang-terangan etika. Karena memang tidak ada kata pacaran yang terucap, seperti halnya pasangan muda seusianya.
Komitmen. Atas dasar itulah mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Entah seperti apa kesepakatan diantara mereka. Mereka memutuskan menjalani hubungan dengan visi – misi yang sama. Tentu saja pernikahan menjadi salah satu goals komitmen mereka.
Arjuna dan Atisha jarang bertemu. Hanya sesekali di jam makan malam. Itupun etika geng Pentagon. Hampir tak pernah bertemu hanya berdua diantara mereka.
Dua tahun hubungan mereka, semua berjalan baik. Komitmen antara Arjuna dan Atisha berjalan sesuai rencana mereka berdua. Hubungan mereka erat, meski jarang kencan sebagai sepasang kekasih. Mengingat kesibukan mereka, pertemuan privat bisa di hitung jari. Barangkali dalam sebulan hanya satu kali, atau bahkan tidak sama sekali. Jika tak bertemu, mereka akan menggantinya di bulan berikutnya. Tentu pertemuan dengan perbincangan serius. Ingat mereka berdua mahasiswa dengan ambisi yang melampaui mahasiswa lain. Kepribadian mereka sama-sama keras dengan pendirian masing-masing.
Disisi lain, Ketika diskusi terjadi, mereka seakan saling melengkapi untuk menemukan problem solving. Kombinasi dan kolaborasi yang padu. Begitulah yang terlihat. Komitmen unik yang diam-diam membuat Laila, Suma dan Dipta kagum. Arjuna dan Atisha benar-benar memegang erat hubungan mereka dengan baik.
Orang-orang yang tidak mengetahui komitmen mereka, menganggap hubungan itu sebatas persahabatan seperti dengan member pentagon yang lain. Persahabatan yang membuat iri banyak orang. Persahabatan 5 mahasiswa berprestasi dari fakultas dan jurusan yang berbeda.
Suatu kali Ayah Atisha berkunjung, menengok Atisha. Arjuna ikut menemui Ayah Atisha dan menyampaikan keseriusan hubungannya dengan Atisha. Saat itu Arjuna dan Atisha semester 6. Ayah Atisha menyambut hubungan mereka. Ayahnya senang dengan keberanian Arjuna.
Saat bertemu Ayah Atisha, Arjuna menyampaikan maksud dan komitmennya. Ayah Atisha hanya berpesan untuk menjaga diri. Sebelum pernikahan itu terjadi, Arjuna dan anaknya – Atisha adalah orang lain. Jangan sampai nantinya hubungan mereka etika yang tidak semestinya.
Enam bulan kemudian Atisha wisuda. Dia yang tercepat wisuda, hanya 3.5 tahun tentu dengan predikat summa cumlaude. Arjuna tidak etika karena penelitian di luar kota. Mereka berdua tidak bertemu.
Sejak itulah geng Pentagon berangsur mulai jarang bertemu dan lost contact. Hanya Atisha dan Laila yang masih sering berjumpa. Geng Pentagon sibuk dengan penelitian dan skripsi – tugas akhir. Mereka terakhir berkumpul saat wisuda Dipta. Tepatnya enam bulan sejak wisuda Atisha.
Hawa aneh mulai dirasakan Laila. Dia merasa ada yang aneh dengan Geng Pentagon. Terutama hubungan Atisha dengan Arjuna. Mereka berdua seakan saling mendiamkan satu sama lain. Berbeda dengan Suma dan Arjuna, justru mereka terlihat dekat. Kedekatan yang membuat Dipta dan Laila merasa janggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, 30!? (TERBIT)
General FictionJika ini bisa disebut sebagai perjalanan, maka hari-hari yang ku lalui adalah jalanan di sisi lautan. Riuh nan sunyi. Tiga puluh tahun. Angka yang tidak sedikit juga tidak terlalu banyak untuk memulai bahkan mengakhiri sebuah keputusan. Selamat memb...