22. The Illusory Utopia

367 57 45
                                    

Ryeoun mengemudikan mobil dengan senang. Alasan nomor satu, ia akan mengajak Chan mengunjungi kediaman Go. Tadi ia menelfon Ayahnya untuk mengirimkan seseorang ke kantor polisi dan membereskan beberapa hal.

Sialnya, Ayahnya ada di rumah utama.

Tapi itu tak sepenuhnya buruk. Hari ini ada rapat perusahaan yang berarti ada banyak makanan enak.

"Aku mana tahu Ayah sedang ada di rumah utama"

Mendengar hal itu, Chan makin menggerutu di kursinya. Padahal menurutnya semua bisa selesai dengan beberapa penjelasan tapi Ryeoun malah memanggil Ayahnya dan mengumumkan kalau dirinya ada di kantor polisi ke hadapan keluarga Go.

"Aku tak suka kembali ke rumah ini"

Protesan Vernon kini terdengar sementara Seungkwan tengah asyik mengagumi ini dan itu seperti pertama kali Chan kemari.

Saat mobil putih itu memasuki pelantara rumah dengan nuansa kayu itu, Chan menggeser duduknya mencari posisi yang nyaman. Sebab, tubuhnya bereaksi sedikit tidak menyenangkan sekarang.

Mobil berhenti. Ryeoun turun disusul dirinya. Kunci mobil diberikan pada seorang pelayan untuk diurus. Pelayan lain membawa mereka ke dalam.

"Tuan Muda Ke-lima,"

Saat menginjak undakan tangga menuju teras yang menghubungkan halaman dengan pintu masuk, seorang pelayan yang lebih tua menyambut mereka. Menunduk hormat pada Ryeoun. Pakaiannya tampak rapih dengan kacamata kecil yang tampak intelek.

"Tuan Muda Lee"

Ia membungkuk pada Chan dan ia balas. Sedikit tidak biasa dengan orang yang lebih tua malah memberi penghormatan.

"Tuan Besar Go dan yang lainnya sedang mengadakan rapat, Anda berdua diminta menunggu"

Pelayan tua itu menuntun Chan ke ruang tengah. Melewati patung harimau yang kini tampak sedikit membuat Chan tidak nyaman. Badannya tiba-tiba saja terasa sedikit hangat.

Chan dan Ryeoun duduk di sofa. Beberapa cemilan manis disajikan sebab Ryeoun menolak makan siang. Chan bilang mereka akan makan siang di salah satu kedai tteok yang baru saja buka. Jadi ia menyimpan rasa laparnya.

Chan melirik pada Ryeoun, "Untuk apa mereka rapat di siang hari?"

Ryeoun mengambil satu kukis dari piring, "Membahas perusahaan. Anak-anak Kakekmu, Ayahku, hyung-ku ada disini"

Chan mengernyit heran, "Lalu kau?"

"Aku belum memegang jabatan apapun di perusahaan"

Ryeoun mengangguk senang merasakan cokelat lumer di mulutnya. Kukisnya enak seperti biasanya.

Ryeoun menjelaskan kalau semua anggota keluarga Go akan setidaknya menjabat di salah satu perusahaan. Entah itu di bidang teknologi pangan, otomotif, real estate, bahkan hiburan.

Ayah Ryeoun memegang salah satunya yang terakhir, dan ia kemungkinan akan memegangnya juga sehabis lulus dari perguruan tinggi.

"Apakah sepupu yang lain ada di sini?"

Ryeoun mengernyit. Ia kemudian menggeleng, "Selain kau, yang lain masih kecil, dude."

Benar juga. Cucu-cucu Go masih kecil. Tidak mungkin ikut rapat perusahaan. Lagipula, aneh sekali merapatkan soal perusahaan dirumah.

Sebetulnya, saking besarnya keluarga ini, Ryeoun juga kadang lupa dengan satu atau dua anggota keluarga. Tapi karena ia satu generasi lebih tua dari Lee Chan, jelas ia lebih hapal.

Apalagi, hubungan keluarganya lebih bagus dari Lee Chan kalau Ryeoun boleh berpendapat seperti itu. Chan sering mengunjungi rumah ini ketika Ibunya masih ada. Berarti hal itu sudah terjadi lama sekali.

Dino and The Twelve ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang