SR-9

517 47 7
                                    

[[♠]]

"Bangun! bangun! bangun!"

Tang! Tang! Tang!

Dengan effort Brian menabuh panci yang ia cekal hingga menimbulkan bunyi yang sangat berisik.

Membuat seluruh yang sedang tidur di lantai membuka matanya dengan paksa, kini mereka bangun dari tidur tak nyenyak mereka karena nyamuk terus menggigit mereka semalaman.

Mata sayu Jeva pun juga terbuka, dengan malas ia mendudukkan dirinya, amat lesu, rasanya ia tak kuat untuk bangkit dari kasur lantainya yang tipis dan tidak empuk itu.

"BANGUN!"

Brang!

Brian melemparkan panci di tangannya pada seseorang yang masih nyenyak terbaring ketika semuanya sudah berdiri siap untuk bekerja kembali.

"Hmm shh ...." Damien meringis, merasakan kepalanya yang berdenyut-denyut setelah berbenturan dengan panci yang dilemparkan oleh Brian, pasti orang minus akhlak yang melakukannya.

"Hoamm!" Jeva melakukan peregangan sebelum berdiri  dan pergi mengikuti mereka yang keluar dari ruangan.

****

"Mau ke mana sih ini?" gumam Jeva, ia meletakkan sikunya di atas pagar pembatas kapal lalu menopang dagunya.

Pandangannya tertuju pada lautan luas yang tampak gelap karena langit pun masih gelap, karena ini baru jam 3 pagi.

"Lo minta dibuang ke laut? Ngapain di situ?" Helios yang baru datang menatap datar Jeva. "Ikut yang lain cepet," titahnya.

Jeva pun membalikan badannya, menatap Helios malas. Padahal dirinya sudah bangun jam 2 pagi dan langsung bekerja angkat-angkat barang lagi hingga jam 3. Dan sekarang ada pekerjaan lagi? Sungguh iblis.

"Nanti," ujar Jeva dengan beraninya, ia kembali menatap ke hamparan air yang luas, menikmati dinginnya angin pagi.

Helios, pria pemarah namun ada kalanya ia malas berdebat. Ia pun memilih mencopot sabuk celananya perlahan.

Membuat Jeva yang mendengar suara itu langsung menoleh dengan mata terkejut. "Mau ngap-"

"Gak mau kerja sama yang lain kan? Yaudah kerja di sini aja " Helios menurunkan resleting celananya.

"Kerja sama yang lain aja! Makasih!" Jeva langsung bergegas meninggalkan tempatnya—menyusul yang lain bekerja.

Tatapan datar Helios mengikuti Jeva yang langsung berlari pergi, ia pun menarik resletingnya ke atas lagi dan memasang sabuknya kembali. "Dasar bocah-bocah merepotkan."

"Gak Mikhael, gak Brian, gak anak buahnya, bandel semua. Jadi penasaran apa yang sebenernya para dungu itu rencanain." Tangan pria itupun meraih rokok dan pematik di dalam sakunya. Ia mendudukkan dirinya di kotak kayu yang tergeletak di belakangnya.

Mengambil sebatang rokok lalu meletakkan di dalam mulut dan ia pun membakar ujungnya. Helios menyesap asap rokok itu dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya.

Di sisi lain, seorang pria berambut pirang yang tak sengaja mendengar hal itu langsung tersenyum kecut. Sial, dia pura-pura tenang ya?

SICK ROAD  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang