Pagi ini, di dapur. Sonya kembali menyibukan diri dengan alat masaknya. Dengan telaten menyiapkan makanan untuk suami dan anak anaknya.
"Sayang." Sonya menoleh saat merasa dirinya terpanggil. Dapat dilihat suaminya yang berjalan menghampirinya. Tersenyum saat Chandra mendekat dan mencium keningnya.
"Good morning." Chandra menjauhkan wajahnya setelah mengusak lembut belakang kepala istrinya.
"Morning." Sonya tersenyum membalas sapaan pagi Chandra.
"Kamu yang bikin sarapan?" Chandra bertanya saat melihat meja sudah terhidang beberapa menu.
"Iya, kemarin lihat kamu dan anak anak lahap makan, buat aku makin semangat buat eksperimen didapur." Tawa kecilnya mengudara, tidak lupa dengan senyum lebarnya.
Chandra memperhatikan, bagaimana tawa itu kembali hidup dipagi ini, dirinya ikut tersenyum. "Aku lebih suka kamu yang seperti ini dibanding menyibukan diri dikantor, Sayang."
Sonya ikut menatap lekat suaminya. "Kalo gitu, aku berhenti kerja gimana?"
"Ya gak gimana-gimana, terserah kamu." Seperti yang ia ucapkan tadi, bahwa ia lebih suka istrinya menyibukan diri didapur daripada dikantor, malah ia senang istrinya memilih berhenti bekerja. "Lagian kok tiba tiba banget mau berhenti kerja, kenapa?"
"Gapapa, sekarang aku mau fokus sama kamu dan anak anak. Udah cukup aku kehilangan Azella selama ini, mengabaikan Rana dan Rissa dengan menyibukan diri di kantor hanya untuk menghilangkan pikiran tentang anak aku yang hilang."
Chandra mendekat, memeluk tubuh istrinya itu. "Terimakasih" Mencium kening Sonya dan mempertahankan nya untuk beberapa detik. Sonya membalasnya dengan melingkarkan tangannya nyaman di pinggang Chandra.
"I love you, Chandra."
"I love you more, Sayang." Balasnya bisik.
Beberapa menit dalam posisi seperti itu, sebelum tangan Sonya menggeplak punggung Chandra. "Udah ah, nanti anak-anak ada yang liat."
Mencium kening Sonya sekali lagi dan melepas peluk itu.
"Mau bantu aku gak? Eh bentar, kamu ke kantor gak?" Sonya bertanya saat melihat Chandra yang masih memakai baju santai.
"Aku gak ke kantor, hari ini mau full quality time sama anak anak."
"Sama aku gak?"
"Cemburu nih?"
"Gak, malah aku seneng kamu mau pergi sama anak anak."
"Gak pergi sih, paling dirumah aja ngabisin waktunya, dan tentunya sama kamu juga."
"Eh tadi kamu mau minta tolong apa?" Lanjut Chandra.
"Bisa minta tolong bantu bangunin anak-anak gak?" Sonya melepas apron nya, setelah selesai menata semua makanan nya dimeja.
"Boleh."
"Ya udah kamu bangunin si kembar, Dira sama Kinan dan aku bangunin Rana, Rissa dan Azel, oke?" Tangan nya menggeplak tangan Chandra yang mencomot satu sosis goreng. "Makan nya nanti, bareng-bareng."
"Iya iya." Chandra berlari keatas menuju kamar sikembar.
Begitupun dengan Sonya yang menuju kamar Rana.
Mengetuk pelan pintu kamar Rana. Satu kali, dua kali, tetap tidak ada jawaban.
"Rana, Mama masuk ya?" Sonya masuk saat tidak ada jawaban dari dalam. Dilihatnya kasur Rana kosong bahkan masih rapi. Beralih mengecek kamar mandi, pun sama tidak ada tanda tanda Putrinya di dalam. 'Mungkin di taman belakang' pikirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Home [END]
FanfictionDunia tidak hanya selalu tentangnya. Ada kalanya bahagia, ada kalanya sedih. Seperti dirinya yang tidak mengharapkan apa-apa dari hidupnya, tetapi kebahagian datang mengubah seluruh pandangannya tentang hidup dan takdir. "Tidak ada kata yang lebih b...