Di area kolam renang ini mereka bertujuh berkumpul. Mencelupkan kaki mereka kedalam kolam. Hening melanda mereka beberapa saat sebelum Kinan berinisiatif memecah hening.
"Kak Rissa kerja apa?" Kinan bertanya random, 'yang penting nanya' pikirnya. Penasaran juga saat melihat Rissa yang terlihat lebih santai disaat Rana bahkan selalu mengecek ponsel nya.
"Desainer." Jawab Rissa menatap gemas pada Kinan yang membuka mulutnya lebar.
"Woah, desain? Kak Dira juga suka jahit!" Serunya semangat.
"Beda dong Kinaan." Dira menggeplak pelan lengan adiknya itu.
"Emang beda? Apa bedanya, kan sama sama tentang baju."
"Gak terlalu beda kok, kalo desain kita cuma gambar model baju yang bakal di jahit. Kita nya gak perlu jahit, tapi kalo emang mau ngejahit sekalian ya bisa-bisa aja." Rissa menjelaskan dengan bahasa yang bisa dipahami anak itu, tersenyum gemas melihat Kinan yang mengangguk mengerti.
"Kalo Kak Rana?" Beralih bertanya pada Rana yang sibuk menggenggam dan mengamati jari jemari Azella.
"Apanya?"
"Kerjanya, Kak Rana kerja apa?"
"Di kantor." Jawab nya singkat, tahu jika ia menjelaskan panjang lebar sekalipun tidak akan masuk ke otak anak itu.
Kinan mengangguk. "Ngangguk kayak ngerti aja kamu." Ledek Dira.
"Emang ngerti?!" Kesal nya mencipratkan air pada Dira.
"Kok aku?!" Seru Elena tidak terima saat terkena imbas air yang dicipratkan Dira pada Kinan.
Akhirnya mereka bertiga bermain air, saling melempar air satu sama lain.
Mereka semua menganga, saat melihat air yang seharusnya terkena Dira malah meleset pada Rana yang hanya diam, masih dengan jemari Azella berada pada genggaman nya.
Rana mengusap kasar wajahnya, menatap tajam sang pelaku yang sudah bersiap kabur.
"Kinan!" Geram nya marah, berlari mengejar Kinan yang sudah berlari kedalam terlebih dahulu.
"MAAF KAK, GAK SENGAJA, GARA GARA KAK DIRAAA ITUU."
Kinan berlari ketakutan kedalam rumah, menoleh kebelakang, bergidik ngeri melihat Rana yang masih mengejarnya dengan wajah yang menurutnya menyeramkan. 'Pokoknya ini salah Andira' batin Kinan menggeram.
☘☘☘
Sonya yang habis dari ruangan suami nya, niat nya ingin ke dapur membuat cemilan untuk anak-anak nya, sebelum matanya menangkap kehadiran keempat anak nya yang sedang berdiam diri di tepi kolam.
Mengambil ponsel nya yang berada di saku, kemudian menghubungi seseorang. "Lina, buatin makanan ringan untuk anak-anak, bawa ke kolam renang."
Menyerahkan tugasnya pada maid dan memilih berjalan menghampiri keempat anaknya. "Lagi ngapain?"
Mereka menoleh, tersenyum mendapati Sonya berada dibelakang mereka. "Lagi main aja Ma." Jawab Alana.
"Yang lain mana?" Tanya Sonya, tidak mendapati tiga lainnya.
Dira melirik sinis pada Kinan. "Tuh, gara-gara Kinan." Tunjuk nya dengan dagunya.
"Kenapa?"
"Masa Kak Rana di lempar air sama Kinan Ma." Elena menyahut
"Kan gak sengaja." Kinan membela diri saat merasa di pojok kan. "Lagian kalian kan juga ikut main."
"Tapi kan kamu yang ngenain Kak Rana air."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home [END]
FanfictionDunia tidak hanya selalu tentangnya. Ada kalanya bahagia, ada kalanya sedih. Seperti dirinya yang tidak mengharapkan apa-apa dari hidupnya, tetapi kebahagian datang mengubah seluruh pandangannya tentang hidup dan takdir. "Tidak ada kata yang lebih b...